Selasa, 04 Oktober 2016

Yang terus berputar tanpa bisa siaran tunda

Sore menyapa, dengan awan yang masih bergelayut basah. Kita sudah sampai disini saja ya. Rasanya baru tadi pagi beranjak, duduk sejenak. Namun, awan tak pernah lupa berganti rupa.

Ah, iya. Waktu memang tak pernah mau diajak kompromi sama kita. Untuk berhenti melambat sebentar saja.

Hari ini, tepat dua tahun yang lalu. Aku adalah seorang siswi fresh graduate dari sebuah SMK di kota santri. Dan ...

Sekarang sudah jadi mahasiswi tingkat 2 saja.
Bukan untuk merutuk waktu.
Tapi, rasanya waktu begitu berteman setia dengan kita.

Dulu, tidak pernah terpikir akan merantau kemana. Karena yang aku tau adalah kemanapun, kapanpun, dan dimanapun, aku harus memperjuangkan diriku tentang cita-cita dan kemandirian hidup.

Ah, sang waktu ...

Ia memang paling setia ...
Tidak pernah protes ketika kita melewatkannya dengan gurauan semata ...

Tidak pernah protes ketika kita tak mensyukuri setiap jengkal detik detaknya ...

Tapi, ia hanya tajam dan tegas untuk mengatakan,"waktu tak dapat kembali dan tak dapat diperbaharui. Adakah dari kita yang bisa berhutang waktu ?"

Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.
Kecuali, orang-orang yang beriman dan beramal shalih.
Saling menasihati dalam menaati kebaikan, saling nasihat-menasihati dalam menetapi kesabaran.

Kalam Allah menegur kita dengan halus.

Ah, sang pemilik waktu
Semoga kami adalah termasuk kaum yang beruntung
Dengan mampu menjadikan waktu yang diberi menjadi aset berharga mencari bekal bagi keabadian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)