Sabtu, 31 Agustus 2019

Kalian Teman Perjalanan yang Menyenangkan

*....*

Kita ingin cepat sampai ke tujuan, dan untuk itu kita juga perlu teman perjalanan yang menyenangkan agar senang tenang tanpa tekanan melewati proses-prosesnya.

Terima kasih teman-teman fakultas pendidikan ekonomi, belajar bersama kalian memberikan banyak warni yang membelajarkan.

Berisik, riweuh, rame dan lain sebagainya kalian itu untuk kebaikan. Iya, kebaikan bersama.

Terima kasih sudah jadi teman diskusi yang memberikan wawasan, terima kasih sudah jadi teman satu kelompok yang kompak berkontribusi, terima kasih untuk keributan yang berfaedahnya kala masing-masing memberikan argumen cerdas. Terima kasih sudah baik hati untuk saling membantu.

Terima kasih kalian.... 💙💚

Mudah-mudahan kalian sehat selalu, sukses, makin baik hati, bersinar dan bermanfaat dimana pun kalian berada. 🤗🙏

#barakallahufiikum💐



Rabu, 21 Agustus 2019

Bukan sekedar kata


Karena bahasa tulisan mungkin berbeda rasa. Mengungkapkan rasa pada kata aku merasa bahagia.

Senang menuliskan apa yang ada dalam pikiran dan apa yang aku rasakan ke dalam keajaiban kata. Biarkan ia menjadi karya. Biarkan ia menebarkan asa bahagia.

Hidupku, adalah mutiara yang menjadi kata-kata. Ia menjelma menjadi pembawa lega. Aku menuliskannya sebagai wujud bahagia dan pelampiasan nasihat jiwa.

Bukan sekedar kata. Ia ungkapan rasa di dada. Bukan sekedar kata ia adalah pesan-pesan rindu dan bahagia. Bukan sekedar kata. Ia adalah perekam jejak dan makna. Bukan sekedar kata ia adalah usaha baktiku untuk semesta.

Aku jatuh cinta pada kata. Gemuruh riuhnya memenuhi ruang di kepala. Ketika pesona fakta hadir, ingin segera kuwujudkan dalam kata menjadi mutiara karya. Bukan sekedar kata, semoga ia menjadi manfaat bagi sesama -direstui semesta.

Selasa, 20 Agustus 2019

Mari lebih banyak mendengarkan; memahami dengan lebih baik.


Belajar lebih memahami daripada memaksakan pendapat.

Belajar lebih banyak mendengarkan, daripada sibuk menyuarakan keinginan.

Iya, aku suka kedamaian kerukunan dan ketentraman.

Patuh bukan berarti lemah. Namun, dalam lembut dan penghormatan ada banyak yang dimenangkan.

Minggu, 18 Agustus 2019

Terima kasih manusia berharga

Meski sedang dalam keadaan berduka, berkali-kali aku menjauh dan bersikap dingin. Ia tetap tidak berubah. Baik hati dan pedulinya masih sama. Tidak sedikitpun menunjukkan kecewa. Tidak pula putus asa.

Terima kasih sudah menjadi tangguh, tempatku mendengar dan bercerita. Terima kasih tidak menjauh dan berkenan memahami dengan teduh.

Aku kadang egois, manja, dan bersikap tidak dewasa. Tapi, dirimu selalu hadir menyambutku dengan senyum bahagia. Menyambutku dengan dewasa. Aku merasa begitu berharga diperlakukannya.

Terima kasih, sudah peduli dan berusaha membuatku bahagia. Aku merasa tenang, setidaknya ada satu tempat dan manusia di bumi yang menerimaku apa adanya. Tidak peduli kadang aku berbaik hati banyak menanggapi bicara atau diam seribu kata. Terima kasih tidak pergi. 

Terima kasih sudah sabar dengan sabar yang banyak. Terima kasih sudah senang tersenyum bukti syukurmu begitu banyak. Terima kasih selalu mencari dan memprioritaskan. Aku merasa berharga luar biasa diperlakukannya.

Tetap hidup baik dan sering tersenyum bahagia. Aku ingin melihatnya lebih lama. Dengan syukur lebih banyak dan sikap yang lebih bijak mendewasa.

Aku adalah tenang, bahagia, dan berusaha semakin dewasa untuk nyaman dan bahagia bersama.

Kamis, 15 Agustus 2019

Teladan Terbaikku

Kenangan dan teladan dari Mamah dan Ibu, adalah hal luar biasa, harta berharga untukku.

Kini, didikan mereka jadi bekal untukku menjalani kehidupan.

Di dapur-dapur sunyi itu, biasanya kami menghabiskan banyak waktu bersama berbincang banyak hal serta memasak aneka makanan kesukaan Bapak 💙

Mah, Pak, Ibu, Aa, Teteh, Dede .... Fitri rindu 😓

Minggu, 11 Agustus 2019

Bukan Hanya Perempuan.


Macam rasa yang muncul di saat bersamaan -kecewa dan jatuh cinta.

Kecewa hingga membuatku merasa tidak berharga.
Jatuh cinta yang tidak bisa kita atur pada siapa. Ia alami pada rasa.

Kecewa dan jatuh cinta yang membuat batin perih lalu tersenyum seketika. Masih kalah oleh rindu. Rindu lebih besar dari itu semua.

Apa perempuan tidak boleh kecewa karena sikap pengabaian?
Apa perempuan tidak berhak jatuh cinta? Lantas apa rindunya tidak berharga?

Apa perempuan tidak boleh berunjuk rasa? Apa perempuan hanya harus menurut dan diam saja?


***

Oh tidak, teman. Perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki hak bersuara. Perempuan jangan merasa paling diabaikan. Laki-laki pun jangan merasa paling disalahkan.

Keduanya memiliki andil untuk membangun hubungan yang baik, sehat, dan membahagiakan. Dan itu dimulai dari prasangka baik, niat baik untuk saling membahagiakan satu sama lain. Saling memuliakan satu sama lain. Kalian begitu berharga untuk saling menyayangi dan berbuat baik satu sama lain. 💚

Bahagia tanpa nanti, bahagia tanpa tapi.

Bahagia tanpa nanti, bahagia tanpa tapi. Dengan kesadaran penuh bahwa apa yang kita miliki dan lakukan saat ini semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.

😍

Impian atau keinginan yang belum terkabulkan saat ini, bukan menjadi halangan untuk bahagia. Karena menjadi manusia yang bahagia berarti memiliki kesadaran penuh atas apa yang dimiliki saat ini. To be here and now.

Belum menikah misalkan, belum memiliki suami dan anak-anak, belum memiliki rumah yang luas, belum punya kendaraan, atau cita-cita kita yang belum tercapai lainnya. Itu masih perandaian, jika memiliki .... Ini itu kita akan bahagia.

Padahal, bahagia seperti itu hanyalah bahagia semu. Setelah menikah misalkan apakah kita akan otomatis bahagia selamanya. Pasti kita akan berusaha lagi untuk mendapat bahagia-bahagia selanjutnya.

Maka, bahagia hakiki sebetulnya adalah tujuan terakhir kita yakni bahagia di akhirat dengan mendapatkan keridhaan-Nya.

Dengan sarana yang Allah berikan pada kita saat ini, meskipun masih banyak keinginan kita yang lain-lainnya. Kita bisa berusaha meraihnya. Dengan kenikmatan yang Allah berikan pada kita saat ini, kita bisa berusaha mencari keridhaan-Nya. Dengan cara apapun itu, tanpa terpaku pada satu hal yang menurut kita sebagai sumber bahagia.

Bahagia setiap hari, bersyukur setiap hari, menebar kasih sayang setiap hari, berbuat baik pada orang tua dan sesama setiap hari, dengan harapan semoga Allah memberikan pada kita kebahagiaan di hari akhirat nanti; karena itulah tujuan utama kita. Ingin bahagia dengan mendapatkan keridhaan-Nya.

Syukurku, Alhamdulillaah hari ini Allah berikan kesempatan untuk dapat terus belajar menuntut ilmu meraih cahaya-Nya, Allah berikan keluarga yang rukun, kakak-kakak yang sholeh-sholeha, bersama-sama saling membantu mengingatkan untuk berbakti pada Bapak.

Syukurku, Alhamdulillaah Allah beri kesempatan untuk dapat bekerja dengan pekerjaan yang aku sukai, bertemu anak-anak sholeh-sholeha, yang setiap hari senyum dan tawanya selalu menghiburku.

Syukurku, Alhamdulillaah Allah beri teman-teman yang baik. Yang mengajarkan banyak kebaikan, terutama untuk terus semakin mengenali kasih sayang-Nya pada kita. Nikmat tertinggi yang membuat hari-hariku semakin damai dan tenang.

Memiliki ponakan-ponakan yang lucu, baik hati, dan senang belajar, Allah berikan Mamah yang luar biasa. Allah berikan Ibu dan Bapak, Ayah dan Bunda, Aa dan Teteh, Mas dan Mbak yang baik hati luar biasa. Mereka mengingatkan, menasihati, membimbing, mendidikku dengan kesabaran dan kasih sayang.

Masya Allah, Allah berikan pekerjaan dengan penghasilan yang mencukupi sehingga terhindar dari hutang-hutang. Allah beri rezeki agar aku bisa membayar kuliah, Allah beri teman-teman, Allah berikan guru-guru, dan dosen-dosen kehidupan yang luar biasa. Merekalah yang menginspirasiku. Membuat semangat belajarku bertambah tinggi.

Masya Allah, nikmat menuntut ilmu nikmat memiliki keluarga sahabat dan saudara, nikmat diberikan kehidupan yang damai, tenang, dan dekat dengan-Nya.

Semoga kami semakin pandai bersyukur, semakin senang belajar, menuntut ilmu, semakin senang bertaubat, semakin senang berbakti dan mengabdi pada Allah juga orang tua dan sesama. Semoga berkah semoga bahagia dunia dan akhirat, kita bisa berkumpul kembali di syurga nanti.

Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin ... 😍


#Bahagia tanpa nanti, bahagia tanpa tapi ...

😍

Kamis, 08 Agustus 2019

Kode

Colek-colek kode katanya hanya bisa dipahami oleh hati, iya hati yang peka dan mau peduli. Bukan kayak aku yg kadang masih ngemanjain ego

Shubuh dan pesona wajahmu.

Shubuh selalu punya cerita. Keindahannya tidak bisa digambarkan oleh kata-kata. Begitu menyejukkan mata; wajah dan senyummu. Seperti keindahan subuh yang hadir seiring bayang dirimu yang menjelma menjadi; nyata.

Kamu ingat? Hei lelaki berwajah teduh yang kutemui di kala subuh hari.

Pesonamu membekas. Tak akan hilang lekas. Dan akan semakin berbekas. Lekaslah bergegas. Bertemulah lekas-lekas. Pemilik wajah teduh dan senyum renyah yang khas.

Rabu, 07 Agustus 2019

Anak-anak Menggemaskan

,Anak-anak kecil itu, semenit mereka bertengkar. Lima menit kemudian juga salah satu sudah minta maaf dan baikan lagi. Hihi jangan terlalu khawatir kalau mereka bersitegang, mereka sedang belajar mengelola emosi mereka dengan cerdas.

Namanya juga anak-anak, sedang  masanya belajar. Kita sebagai orang tuanya yang jangan buru-buru panik. Tenanglah. Tenang saja. Seperti kejadian tadi sore kan, aku sudah ketakutan mereka bertengkar. Tahu-tahu sudah baikan saja.

Ah, anak-anak ini unik sekali untuk dipahami. :))

Sayangilah mereka. Kamu begitu mereka sayangi. :)

Aku, jangan lupa. Kalau dalam diri mereka terdapat bejana jiwa yang harus diisi. Jika tidak, ia akan mengalami kekosongan meski terlihat bahagia. Mereka memerlukan perhatian, kasih sayang, tempat kembali yang nyaman, dan perlindungan.

Jika tak mereka dapatkan darimu, sebagai orang yang mereka utamakan. Sebagai orang yang begitu berharga di hati mereka. Sebagai orang yang mereka cintai sepenuh hati. Khawatirlah, bejana jiwa yg kosong tidak kau isi itu akan mencari pemenuhan kebutuhan cintanya dari luar rumah..

Maka, aku jadilah rumah untuk mereka. Jika mereka senang, orang pertama yang teringat di benak mereka untuk berbagi adalah dirimu. Jika mereka sedih dan menemui masalah, orang pertama yang ingin mereka hubungi adalah dirimu. Tempat terbuka untuk tumpah. Tempat nyaman yang mereka cintai.

Sayangilah mereka. Hubungi mereka. Kamu begitu berharga dalam batin terdalam mereka. Jangan cuek ya. Mereka sangat menyayangimu. Hei, aku. Ingat ini baik-baik ya. :))

Selasa, 06 Agustus 2019

Senin, 05 Agustus 2019

Seperti mereka; Aku pun sama ingin bahagia

Di suatu waktu, ada yang diam-diam memperhatikanku. Mempelajari dari bagaimana kehidupanku yang berbeda.

Padahal di waktu yang sama, diam-diam aku ingin seperti mereka. Selalu ingin tahu, apa sih yang sering dilakukan oleh keluarga yang lengkap dan bahagia. Aku bandingkan dengan kehidupan keluargaku yang tak lagi sempurna ada ayah dan bunda.

Lalu diam-diam kuharapkan, semoga nanti ketika aku punya keluarga. Bisa memperlakukan pasangan dan anak-anakku dengan penuh sayang dan cinta. Hingga hadirnya aku membuat mereka selalu merasa bersyukur dan bahagia.

Ada sesosok bunda yang sabar dan selalu ada untuk mereka. Ada sesosok perempuan yang akan tulus mendampingi, memberi doa dan dukungan untuk kesuksesan keluarga tercinta.

Yang dahulu biarlah berlalu menjadi pelajaran, karena daun yang jatuh saja Allah Tahu. Apalagi dengan keluarga dan kekuasaan hidup dan mati manusia yang ada di genggaman tangan-Nya.

Sedang aku usahakan, Nak. Agar kelak engkau mendapat pendidikan dan sayang paling paripurna dari aku sebagai Ibumu.

Sedang aku usahakan, Nak. Agar kelak engkau menjadi anak sholih-sholihah tak kekurangan cinta. Calon Ibumu ini sedang berusaha, Nak. Ibu sedang belajar dan berjuang memantaskan diri di hadapan-Nya. Calon Ibumu ini sedang berjuang agar kelak engkau berakhlak syurga. Nanti, jangan lupa doakan aku ya, Nak. Kita bekerja sama supaya Allah Ridha pada kita.

Sedang aku usahakan, hai lelaki sholih pilihan Tuhan. Agar engkau mendapat istri terbaik yang menemani dan menyemangati perjuangan muliamu untuk keluarga. Agar aku menjadi sahabat setia yang mencahayai semangat juangmu untuk baiknya keluarga. Untuk sejahtera dan sholih-sholihahnya keluarga.

Aku sedang berusaha menjadi kita yang tak biasa di hadapan Tuhannya. Aku sedang berusaha belajar menjadi anak, istri, dan bunda yang dibimbing Tuhannya.

Nanti, bantu aku ya. Jangan berikan harapan palsu. Jangan bebani aku dengan sikap cuek dan tidak pedulimu. Bahagia kalian adalah prioritasku. Ayo kita kerja sama ya. Belajar bareng terus supaya bisa meraih Ridha Allah selalu.

Semoga Allah segera mempertemukan kita dalam ikatan kuat yang Allah ridhai ya. Semoga Allah lindungi kita dari perbuatan yang tidak diridhai-Nya. Semoga Allah bimbing kita menjadi generasi penerus pembawa buah dan bunga harum bagi keluarga, nusa bangsa, dan agama.

Allaah ... Tolong kami, jangan biarkan kami merasa sepi dan berjuang sendiri. 🙏

Berbaik Sangka pada Tuhan; Aku bahagia

Ada yang diam-diam memperhatikan, kala sore hari aku beranjak pergi. Esoknya ia bertegur sapa.

"Kemarin dari mana? Pulang jam berapa?" Ucapnya seraya menungguiku kembali dari serambi.

Ada yang diam-diam mempedulikan dari kejauhan, "Lagi ada kebutuhan apa? Nanti aku bantu ya..."

Ada yang diam-diam merindukan, "Seharian kemarin kemana kok nggak lihat-lihat. Sibuk banget ya?"

Ada yang diam-diam memperhatikan dan memperjuangkan dalam senyap. Lantas tiba-tiba, memberi di waktu yang tak terduga.

Tuhan selalu punya cara membahagiakan hamba-Nya..

Di suatu waktu, aku terluka karena berharap. Lantas aku mencoba mematikan harapan itu sepadam-padamnya hingga tak ada lagi sisa karena luka itu cukup menganga.

Di suatu waktu, aku begitu bahagia karena selalu coba berbaik sangka. Aku yakin dan percaya, apa yang terjadi tak pernah luput dari kebaikan dan kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya. Allah mah selalu sayang banget sama kita. Percaya deh :))

Pd terik luka karena berharap, pd bait sabar krn menanti. Pd teduh tenang krn menerima bagian takdir yg ada, aku terima. Berusaha lapang  dan bahagia..

Tidak ada yg salah dlm menanti, tidak ada yg salah dlm meminta yg pasti. Namun, jgn lupa belajar taat pada Allah yg utama. 💞