Senin, 13 Maret 2017

Gue Nggak Percaya Sama Yang Namanya: Cinta Pertama!

"Gue nggak percaya cinta pertama."

"Sampai kapanpun gue nggak percaya sama yang namanya cinta pertama."

"Nonsense."

"Biasa saja. Datar. Kosong. Hampa. Tak berguna. Hahahha."

Tertawa kecut, sampai puas, mendengar kata cinta pertama.

Okeh, izinkan aku bercerita tentang dua buah kalimat fenomenal  yang kata orang akan selalu terkenang dan paling berkesan. Ah, nyatanya aku nggak. Biasa aja. Entah mungkin karena sudah terlewat.

Miris banget yaaak. Hahahha

***
Masa SD, ceritanya beberapa anak cowok sepertinya lumayan tertarik sama gue. Haha pede abis. Ya gimana nggak?

Kalo nggak salah ada tiga orang cowok yang menunjukkan gelagat ketertarikan. Sampai-sampai temen sekelas bahkan sesekolah tau.  Orang pertama awalan namanya, D. Dia manis, ganteng juga lah. Terkenal seantero sekolah.

Gue tahu dia suka sama gue itu, karena temen deketnya bilang.

"Fit ... fit ... tuh si D suka sama kamu. Beneran. Kemaren dia bilang gitu."

Okeh, udah alhasil gimana lah itu cerita cinta monyet yang lari-larian kalau di kelas pas istirahat atau sok sok perhatian gimana gitu. Ini memalukan kalau diingat. Hahaha
Beberapa lama selesai.

Terus ada anak baru dateng. Aku nggak terlalu perhatian sih sama anak baru itu. Ya, biasa anak cuek.

Eh, terus temen yang sama bilang gini," Fit, katanya tuh anak baru  suka sama kamu. Dia bilang kok kamu beda- manis katanya. Dia suka."

Singkat cerita. Gimana lah kamu bisa bayangin, cerita cinta anak kecil labil. Bunga kayak bermekaran di dada. Mengiringi setiap perjalanan yang dilewati. Mata dan hati berbunga-bunga terus setiap hari kalo ketemu apalagi tiap hari.

Selesai itu gue pindah sekolah karena udah lulus. Kita beda sekolah. Dan gue denger mereka punya pacar baru. Dan lebih kaget lagi, sekarang mereka udah married dan punya anak. Wkwkwks

Barakallah aja yak, teman-teman gue yang baik dan suka menabung itu. Xixi

***
SMP

Gue termasuk pelajar yang baik. Pembelaan. Wkkwkw
Fokus belajar, organisasi, bantu orang tua, dsb. Pernah ada beberapa Kakak kelas yang katanya 'suka', pernah lumayan akrab.

Bahkan pernah ada yang sampe nge-interogasi. Pagi-pagi, ketika temen-temen lain udah masuk kelas. Eh gue ditarik ke luar kelas.

Ditanya paksa, "Kamu suka aku?" Ish gimana sih dulu. Gue disuruh ngaku sesuatu yang bikin bingung. Cowok perawakan tinggi, Kakak kelas, pun terkenal aktif.

Hahaha gue cuma bisa senyum dan berkelit. Sumpah itu amit-amit banget sampe ditanya paksa gitu.

Dan sekarang mereka udah punya pacar dan kehidupannya masing-masing. Bahkan ada yang nggak tau sama sekali kabarnya. Miris.

***
Masa SMK

Ceritanya gue masuk PMR. Eh, ketua PMR nya suka dan dia nembak. Nggak lama sih, tapi lumayan beberapa waktu. Gue sempet merasa mendapat kebahagiaan dari seorang laki-laki. Dia perhatian. Baik. Dan care. Tapi, karena gue takut ngelanggar aturan dan durhaka sama orang tua alhasil gue putusin. Syukur banget gue selamat, karena setelah beberapa hari putus eh dia langsung punya pacar baru. Jalan bareng depan mata gue lagi.

Oke finish. Nyesek nggak?

Nggak biasa aja. Padahal mah perih waktu itu mh. Haha

Dari berbagai macam cerita itu. Gue emang pernah ngalamin yang namanya jatuh cinta. Ya, wajarlah namanya remaja melewati masa puber.

Pernah ngerasain kayak jatuh cinta setengah mati. Sampe cemburu tingkat dewa. Lalu, nangis malem-malem sendirian sakit hati karena pas udah gue mutusin liat dia sama cewek lain. Nyelekit. Hahah

Sekarang semua seperti lewat begitu saja. Kayak angin terbang. Ya, namanya juga cinta yang selewat-lewat alias semu kali. Mereka udah punya cerita hidup masing-masing. Dan ... Gue termasuk orang yang susah jatuh cinta.

Tapi sekalinya bisa jatuh cinta. Berarti bukan sembarangan orang yang mampu menaklukan hati gue. Wkwkkw

Apa kali.

Jadi, gue nggak percaya sama yang namanya cinta pertama. Gue percaya sama cinta halal gue nanti aja. Karena sesungguhnya cinta pertama yang benar-benar cinta adalah saat cinta itu dibingkai dalam ikatan yang Allah ridhoi. Meski tidak bisa dipungkiri, mereka semua pernah mewarnai hari-hari gue dengan bunga-bunga harum bertebaran.

Ya, makasih aja ya. Sudah pernah singgah dan jadi bagian di hidup gue. Kita lanjutin hidup, supaya jadi orang yang lebih bahagia dan lebih baik terutama di hadapan Allah.

***

And then, tak ada yang pernah benar-benar berbekas dan benar-benar menyentuh hati gue. Hingga saat tak terduga itu datang. Ya, mungkin memang benar. Bahwa seseorang yang berarti itu akan datang saat kita sungguh-sungguh memperbaiki kualitas diri di hadapan Allah.

Yap. Seorang yang seringai mata dan senyumnya mampu menembus kedamaian di ulu hati seolah memercikan air pada bathin. Sejuk. Dan setelah itu, entah berapa banyak laki-laki yang pernah aku abaikan. Maaf sekali.

Diantara mereka mungkin ada yang pernah menyatakan keseriusan. Sangat perhatian, dsb. Namun, mohon maaf. Hati benar-benar tidak bisa dipaksa. Kita jadi temen aja yaaak. Hehe.

Karena, saat ini yang paling penting adalah menjaga - serius belajar dan memantapkan diri untuk pemilik seluruh jiwa kita. Asyiiik.

***

Okeh, itu sekilas kisah tentang cinta gue. So, gue nggak percaya sama yang namanya cinta pertama paling berkesan, susah dilupakan, paling terkenang, dsb. Meskipun mungkin awalnya iya.

Tapi, selanjutnya waktu terus bergulir. Kita akan lebih baik, terus bergerak menuju kemajuan hidup yang dinamis. Menemukan orang-orang yang lebih baik atau menjaga cinta terbaik yang sudah ada. Sambil terus berikhtiar mendapatkan cinta terbaik dunia akhirat. Asyik. Haha

***

Thanks for reading. 😉💞

#Tantangan ODOP
#CINTA PERTAMA
#Fitriani Nurul Izzati story