Sabtu, 27 Juli 2019

Cucunya kurawat dengan penuh sayang, Mah.

Mah, fifit sudah dua puluh empat tahun. Wajah ini seringkali buat keluarga mamah menangis, karena mirip sekali katanya.
Aku senang, Mah. Karena itu bisa berarti aku reinkarnasi dari jiwamu.

Kemarin tidak sengaja, aku lihat seorang anak yang sedang menuntun Ibunya berjalan. Kulihat, anak itu sangat sayang sekali dan penuh bakti pada Ibunya. Aku iri, Mah.

Karena tidak kuat, akhirnya aku segera berlari ke kamar menyeka genangan air di pelupuk mata. Tapi ternyata genangannya malah semakin deras, Mah. Hehe maaf ya, Mah.

Bahagia dalam damai ya, Mah. Nanti kita ketemu. :)

Hmm ku bayangkan ketika Mamah sembilan bulan dulu mengandungku dengan payah, lalu aku terlahir menggemaskan. Iya, menggemaskan kesabaranmu. Bahkan terkadang menguras tenaga dan emosimu.

Malam-malammu mungkin tak dihiasi tidur nyenyak, karena memastikan aku tidur dengan layak.

Mamah, Bapak sudah menikah lagi. Tapi, Mamah adalah cinta terbaikku. Terima kasih sudah rela melahirkan dan merawatku ya, Mah. Biar kuduga, pasti tak mudah merawat putri yang manja dan menggemaskan sabarmu kan?

Mamah, bolehkan fifit nangis dan bilang rindu? Hehe

Mamah sudah bahagia ya. Aku senang. Aku berdoa kok untuk Mamah. Dan supaya buat Mamah senang, aku sedang belajar lho, Mah. Sudah tingkat akhir di perguruan tinggi. Aa senang sekali sebentar lagi aku lulus.

Oh iya, Mamah punya cucu-cucu yang lucu sekali. Akan kusayangi dan kurawat mereka, Mah. Hehe aku sayang sekali pada mereka. Aku juga sayang sekali sama Aa, Teteh, dan Bapak. Aku mau buat mamah senang.

Beristirahat dengan tenang ya, Mah. Love u :)

Search WWW

Song Ga Gyeong, Bae Tami, Cha Hyeon definisi wanita keren dalam pikiran gue.

Cerdas, cantik, etos kerja tinggi, prestatif, dan berani bertindak.

Gilaaaaaak kerenn bangettttttt search double yu double yu double yu ..... Daebak .... **

Jumat, 19 Juli 2019

"Tapi kurasa aku tidak perhatian."

Kupikir kamu menghilang.

Dirimu Berharga, Tuan. :)

Apa yang kamu pikirkan?
Apa yang ada di benakmu?
Kenapa membuatku gelisah?

*Terdengar klise namun nyata adanya. Tanpa komunikasi yang baik, banyak tercipta prasangka.

Entah benar atau tidak prasangka itu, tanpa dikomunikasikan akan menjadi penyebab kegelisahan. Ajari dan mari bersamaku belajar lebih terbuka, berkomunikasi yang baik dan efektif, Tuan. Demi menenangkan bagi kita pun bahkan banyak pihak.

Perempuan memang tercipta begitu perasa. Ia mudah terluka. Ia adalah setia dan juga pandai menjaga. Namun, maukah mengerti lebih dalam tentang hatinya, Tuan?

Jauh di lubuk hatinya, ia rindu. Namun, ia tahan dengan sabar dalam jarak yang entah.

Ia bertanya, kapankah kita bisa bertemu?
Untuk sekedar melepas rindu. Atau sekadar menenangkan sendu. Mengetahui kabarmu saja sudah menjadi pelipur lara luar biasa baginya. Salahkah  jika ia menganggapmu begitu penting di hidupnya, Tuan?

***

Sederhana. Aku hanya ingin bertemu. Tidak lebih. Apakah begitu sulit untuk mengusahakan temu?

Ada hari-hari yang aku lewati, dan ingin kubagi ceritanya denganmu. Ada bahagia dan suka, dan ingin kulihat senyummu. Senyum yang menenangkan dan meneduhkan.

Tak bisakah kita mengusahakan temu?
Atau salahkah aku berharap akan sambut rindu?
Atau harus seperti apa aku menanggapi kalbu yang merindu? Beritahu aku, Tuan. ::

Sekedar ingin melepas penat pada jarak. Berbincang biasa selayaknya dua manusia yang saling terikat -agungnya rasa.

Atau apakah aku salah jika merindu dan ingin bertemu sekadar bertemu kekasih kalbu, Tuan?

Ah, iya. Aku masih harus belajar tentang rasamu. Makhluk bernama laki-laki yang berbeda alam rasa dan logika dengan perempuan. Aku sangat bodoh memahami perihal pikir dan rindumu. Apalagi ditambah jarak yang jauh pada temu.

Beritahu aku, ajari aku, untuk bisa lebih memahami dan mengerti dirimu, Tuan.

Jangan siksa aku pada hilangnya kabar dan lamanya temu, jangan siksa aku dengan perihnya rasa tak ujung bersua.

Dirimu berharga bagiku, Tuan. Bolehkah sekadar berbincang sederhana sembari menikmati secangkir rasa yang ingin kubagi denganmu di pelataran senja? :)

Selasa, 09 Juli 2019

Ia yang mencintaimu ....

Ia yang mencintamu, tidak akan betah berlama-lama dalam keadaan marah terhadapmu.

Sedetik ia marah, sedetik ia berbalik, penyesalan karena marah itu cepat sekali datangnya.

Temuilah, tersenyumlah, bicaralah. Kadangkala itu hanya efek lelah akan kesibukan sehari-hari.  😊

Ego tidak harus dituruti. Hubungan kalian yang sakral lebih berharga. Berkomunikasilah dengan efektif. Ceritakan lelahmu. Dengarkanlah keluhnya. Ia hanya meminta perhatianmu. Ia mencintaimu 💙