Roda kehidupan senantiasa terus berputar ...
Ada kalanya, kamu berada di puncak ...
Namun, terkadang tanpa kita sadari ...
Kita berada di puncak yang benar-benar fatamorgana ...
Se fatamorgana nya mengelabui fana ...
Hingga kamu, lupa
Angkuh
Sombong
Dan tak berdaya dalam kungkungan kesenangan sesat ...
Kamu, benar-benar berada dalam sakit yang sesungguhnya ...
Sedang di kecam celaka namun menolak untuk menyadari ...
Hufffft ...
Berhentilah ...
Sadarlah, Nak ...
Ada saatnya kamu terpuruk dalam keadaan yang sungguh tak menentu
Mengecam badai
Menarik ari-ari seluruh bathin ...
Dan mereka yang kau banggakan
Yang kau puja-puja
Yang bahkan mampu membuatmu
Mengabaikan dan menyakiti mereka
Yang kau anggap hina
Kau cerca mereka
Sekehendak yang kau mau ...
Perih, terhina, dan pedih sesakit-sakitnya pedih
Yang kau torehkan pada nama dan hati yang bahkan rela kau suudzoni
Padahal dirimu baru mengenalnya sebentar
Kau rela mencercanya
Demi menuruti perkataan penuh dengki mereka yang kau sebut leluhurmu ...
Namun kini, ketika aku telah pergi ...
Kau perlukan aku bukan ?
Kau merendah dan mengemis bantuanku bukan ?
Hei, sadarkah kau
Luka yang kau torehkan dulu
Dengan semena tanpa kau ayak itu ...
Kemanakah kini, orang yang kau bangga-banggakan
Yang bahkan sampai rela membuatmy
Berbuat dzolim pada orang lain ...
Kemanakah ?
Berhentilah bermuka manis padahal hatimu mendusta
Berhentilah bersikap selezat es krim
Melenakan ...
Namun, mematikan ...
Kau adalah racun yang berbungkus madu
Kau adalah kafan yang terbungkus pernik indah batik ...
Kau ...
Sudah keterlaluan ...
Menyebut diri sebagai pembawa risalah kebaikan ...
Tapi, sikap dan brutalmu melebihi mereka ...
Yang kau sebut penjahat ...
Insyaflah hei manusia ...
Kau adalah makhluk Tuhan ...
Tercipta dari bumi dan tanah yang sama ...
Berasal dari sesuatu yang bahkan kau pun menganggapnya menjijikan ...
Hei kau manusia
Jangan kau renggut lagi bahagia dan lugu suci mereka ...
Jangan kau nodai lagi
Cerdas tulus putih niat mereka ...
Kau, pasti tak akan terima ketika aku menyebutmu jalang ...
Kau adalah topeng tertampan yang pernah ada
Kau adalah lebur
Gila dalam pemujaan sukmamu sendiri ..
Hei kau yang sangat angkuh
Hei kau yang sangat sombong
Hei kau yang merasa digjaya ...
Semua itu milik Tuhanmu ...
Mereka adalah damai dan penuh bahagia kini sekarang atau pun nanti
Tanpa kau nodai kembali
Jangan sekali-kali kau berani menorehkan bisa racunmu ...
Kau .... adalah amarah ...
Pergilah ....
Enyahlah ....
Adalah kau larik-larik ...
Yang tak pernah aku maui untuk kembali lagi ...
Trauma sedih nistanya kehidupan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)