Gaul aja gak cukup !
WHO AM I ?????
**Hening krik krik ...
Kenali dan Upgrade dirimu ...
***
Bruukk. ..
"Nih, Bu."
"Apa itu ?" Tanyaku sambil mulai membolak-balik buku penuh warna itu.
Hmmm ...
"Ini bu, buku psikologi."
"Beli dimana, Bil ?" Tanyaku padanya lagi.
"Beli di Toko Agung di CBD, Bu kemarin."
"Jalan-jalan, sekalian lihat-lihat. Alhasil, dapatlah dua buku kece ini."
" Who am I nya @PsikologiId sama Nasihat Berharga Untuk Kaum Perempuan."
"Kece Bil, bukunya."Sambutku.
"Yaudah, Ibu pinjam yang who am I, ya ?"
"Ambil aja, Bu."
"Hehe, Thank u sholehah." Ucapku padanya sembari menyunggingkan senyum termanis hehehe.
Nabila, begitu aku biasa memanggil gadis kelas X SMA berkulit putih, tinggi, dan memiliki wajah yang cukup manis dan anggun dengan balutan hujan putih serta seragam putih abu nya itu.
Hari ini, adalah jadwalku untuk mengajar di kelasnya. Yap, pelajaran sejarah. Kami terbiasa berdiskusi tentang apa saja selepas materi pelajaran selesai.
Seperti hari ini, ia menyodorkan sebuah buku yang cukup mungil.
Bagai anak ayam hilang menemukan Induknya. Aku yang selalu haus akan buku bacaan. Ketika di sodori dua buku kece oleh Nabila, sangat antusias.
Setelah memilah-milah, akhirnya aku lebih memilih buku yang penuh warni yang berjudul who am I.
Selain karena aku memang sangat tertarik dengan dunia psikologi, aku juga ingin tahu seperti apa sih kepribadianku ini.
Denting jam berlari cukup membuat kami bergegas. Waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB menandakan jam istirahat sholat dhuhur sudah tiba.
Anak-anak pun segera membereskan bukunya, keluar kelas berjalan menuju mesjid.
Sama halnya denganku, aku sudahi pelajaran dengan hamdalah dan salam. Berjalan ke luar kelas dengan membawa tas berisikan beberapa buku menuju ruang guru.
Hari ini, adalah hari Rabu. Hari dimana jadwal pulang mengajarku hanya sampai dhuhur saja.
Dan karena sedang berhalangan sholat, aku segera saja bebenah dan siap pulang menuju asrama. Tak sabar rasanya ingin segera melahap buku yang baru saja aku pinjam dari murid sholehahku.
Setelah berpamitan kepada rekan-rekan guru, aku berjalan kembali menuju asramaku. Melewati beberapa anak yang tengah asyik dengan aktivitasnya masing-masing.
Ada yang sedang bersiap wudhu menunggu antrian di tempat wudhu sekolah, ada yang sekedar berbincang riang dengan teman-teman mereka, ada pula yang segera menyapa dan menyalami guru yang tengah lewat.
Kaki berjalan dengan cukup cepat, mengikuti gegas semangat di hati. Hehehe
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Segera kurapikan peralatanku. Dan take a book ...
"Hai."
Seolah buku itu tersenyum riang saat tanganku meraihnya.
Perlahan kubuka lembar demi lembar halaman buku tes kepribadian ini.
Ada sebanyak 27 tes kepribadian yang di dalamnya berisi pertanyaan, dan pembahasan langsung yang akan menunjukkan seperti apa diri kita.
Di cover depan, kalimat kemilau ini sudah mengajak jiwaku berdialog.
"Personality Test. Kenali dan Upgrade dirimu."
Pernah ga sih, kita mengalami kebingungan pas ada yang meminta untuk menjelaskan seperti apa sih diri kita sendiri ini.
Dan itulah, yang menjadi semangatku untuk segera mengisi tes di buku ini agar aku bisa mengenali diriku sendiri seperti apa.
Dari sekian banyaknya tes, ada yang tentang kepribadian, persahabatan, percintaan, sampai karir apa yang paling cocok buat buat kita.
Dan yang paling membuatku tertarik adalah beberapa tes ini, :
* Temperamen apa yang kita miliki ?
* Tes kecerdasan majemuk.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan di tiap tesnya serta menjumlahkan skornya.
Alhasil di dapatlah, aku adalah seorang Sanguinis.
Di bukunya di jelaskan kalau orang sanguinis adalah orang yang sangat bersemangat dalam hidup. Hal ini disebabkan karena orang sanguinis memiliki sifat yang mudah menerima kesan-kesan dari luar dapat dengan mudah masuk ke dalam hati. Intinya orang sanguinis adalah pribadi yang sangat menyukai kesenangan, suka bicara, semangat, rame orangnya, ramah, nampak percaya diri, dan jarang sekali membiarkan hatinya bersedih berlama-lama.
Setelah kupikir dan cocokkan dengan diriku.
" Hmmm sepertinya cocok." Setujuku dalam hati
Selanjutnya adalah tes kecerdasan majemuk. Dari jawaban yang aku pilih, menunjukkan bahwa aku memiliki dua kecerdasan dominan.
1. Kecerdasan linguistik, kemampuan ini adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora.
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis, dan pengacara.
Dan yang kedua adalah kecerdasan interpersonal, di kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu di lakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru, atau konsultan.
Aku kutip dari buku who am I, hal 24-27.
Dari hasil yang kuperoleh, aku sangat puas dan bersyukur.
Karena, Alhamdulillah aku dapat bekerja sesuai dengan passion dan kecerdasan yang menonjol pada diriku. Itu berarti, aku menyalurkan kemampuanku pada tempat yang seharusnya.
Ada suatu hadits yang mengatakan, "Barang siapa yang mengenali dirinya, maka ia telah mengenal Allah." (Al-hadits)
Mungkin, ini hanya sebagian dari cara kita mengenali diri kita sendiri sebagai upaya memaksimalkan potensi yang Allah berikan.
Kata Ayah Edy, dalam sebuah tulisannya yang pernah aku baca. Bahwa setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing dan tidak ada anak yang bodoh.
Asalkan kita tidak memaksa, katak untuk terbang, burung untuk berenang, ular untuk melompat, ataupun ikan untuk berlari.
Yah, semuanya memiliki kecerdasan dan potensi nya masing-masing.
Mengasahnya, menyalurkan, dan mengajari diri kita sesuai potensi alami dari diri. Menurutku adalah bentuk penghargaan terbaik bagi diri kita sebagai bentuk rasa syukur terbaik pada Allah.
Barangkali, kita pernah tau atau ada yang mengalami secara langsung. Ada yang bekerja uring-uringan karena merasa tidak cocok di bidang itu.
Barangkali itu bisa terjadi karena kita belum mengenali apa sesungguhnya potensi diri kita sendiri.
Alhamdulillah, aku dapat bekerja sesuai dengan potensi yang telah Allah berikan padaku. Dan itu sangat nyaman pun nikmat terasa. I am so enjoy in my passion.
So, sudahkan kita mengenali kepribadian dan potensi diri kita sendiri ?
Kalau belum, ayo kita kenali dengan belajar dari buku ini. "Who am I ?"
"Bu, buku apaan sih tuh ? Liat dong, eh pinjam dong." Pinta teman asramaku yang baru saja datang.
***
Kuy, kita terus belajar dan kenali diri kita sendiri dengan lebih baik. �
Tes it kdg jg ga akurat ya mb. Tp kdg ngbntu kita jg buat ksh clue ttg passion ataupun bkt kt dmn
BalasHapusIya, Mba. Eheheh
HapusKadang hasilnya berubah-ubah tapi setidaknya ngebantu kita buat lebih kenal diri sendiri
*Tetep aja yang paling kenal diri kita mh ya kita sendiri yang merasakannya 😁
Kok abis baca tlisan diatas jadi pengen beli bukunya...jadi kyak ngeresensi buku nih...
BalasHapusAyooo, Mas beli dan baca bukunya ... hihiy
HapusTerima kasih sudah berkunjung 😊😁
Who am I? Masih tanda tanya
BalasHapusWho am I? Masih tanda tanya
BalasHapusI am ...... 🙇
Hapus