Rabu, 19 Oktober 2016

Di publish ataupun tidak kita tetap bahagia ...

Terkadang sesuatu yang terpublish indah, tidak semuanya seindah yang dilihatnya

Dan terkadang sesuatu yang tidak terpublish ramai, lebih indah dari apa yang begitu sering di publish ....

Ini cerita sederhana, dulu aku pernah senang sekali mempublish foto-foto kebersamaanku dengan teman-teman ketika kita lagi ada acara dan sebagainya.

Dengan berbagai cara, angel, pencahayaan, kami mengaturnya sedemikian rupa agar hasil fotonya terlihat bagus dan genic.

Senang ya senang, karena kami senang berfoto ria menunjukkan gaya sebebas kami. Mengekspresikan kebahagiaan dan kebersamaan.
Atau menunjukkan keindahan diri dan alam sekitar sebagai bentuk rasa syukur atas keindahan yang Allah berikan kepada kita.

Tapi ternyata, tidak semua yang kita lihat tampak menawan dari foto itu sesuai dengan keadaaan aslinya.

Ketika di foto, nampak sekali kebersamaan kebahagiaan kekeluargaannya. Pada nyatanya, perjalanan hubungan kami tidak semulus itu ada kalanya kami saling bergesekan ataupun sedang merasakan hal yang kurang enak.

Dan itu sama sekali tidak terlihat dari gambar yang kami unggah di media sosial.

Sampai teman medsos saya pernah ada yang bilang, ih Fitri kayaknya bahagia banget sekarang mah eksis terus. Hehehe
Dalam hati aku jawab aja, gatau aja gejolak hati yang tidak kami ungkapkan disitu. Hahaha

Namun, sekarang aku menemukan sebuah keluarga yang penuh persahabatan. Dan hal yang pasti kami sangat jarang sekali berfoto-foto ataupun mengunggah kebersamaan kami di media sosial dan sebagainya.

Kami begitu saling memiliki satu sama lain, ketika yang satu membutuhkan pertolongan kami dengan senang dan tulus hati saling membantu, saling berempati, serta saling menyayangi satu sama lain. Tanpa memperdulikan perbedaan usia diantara kami.

Karena yang kami junjung adalah perjuangan dan persahabatan untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya. Saling bertanggung jawab dan saling bersinergi satu sama lain.

Istilah nya mh, "ringan sama di jinjing, berat sama di pikul."

Bersama mereka aku bahagia, damai, bersahabat, nyaman, dan tenang. Tanpa ada yang merasa tertekan satu sama lain ataupun ada yang saling iri. Tidak sama sekali.

Justru, ketika ada diantara kami yang salah. Kami akan saling mengingatkan tanpa ragu dan kaku.

Ahahha, sampai-sampai ada rekan kerja lain yang bilang.

"Ih, kalau lihat kalian mah akur-akur banget kayaknya."

Hihi, kami semua berpandangan dan saling mengiyakan.

"Iyalah, kan kita mah pada akur." Jawab kami serempak.

Lalu, aku nyeletuk bilang. Kan cinta dalam ukhuwah bu. Hehehe

Yah, begitulah kami. Dan satu hal. Ketika kami sedang jalan-jalan bersama, makan-makan, ataupun lagi ada acara kumpul-kumpul apa, kita jarang sekali yang namanya ingat dengan foto-foto apalagi mengunggahnya ke media sosial.

Ya engga tau lah, tapi bukan berarti yang tidak terpublish itu tidak bahagia kan ya.

Justru, karena sesungguhnya bahagia dan rasa cukup satu sama lain itu dirasakannya di hati kami masing-masing.

So, tanpa perlu meributkan dengan menguploadnya di medsos kita tetap bisa bahagia.

Ya, bahagia atau tidak bahagia tidak menjadi ukuran melihatnya dari foto.

Tapi dari kelapangan hati kita masing-masing.

Dan bukan berarti ketika kita mempubhlisnya itu kurang baik, jika itu dirasa ada manfaat yang bisa diambil oleh orang lain yang melihatnya. Kenapa enggak ?

So, tanyakan pada hatimu. Sudahkah kamu bahagia dan bersyukur hari ini ? Hehehe 😊

#Rabu
#19 Oktober 2016
#Tangerang kota
#Pukul 23.04
#ODOP
#Happiness 💚

6 komentar:

  1. Terimakasih sdh dingatkan.. Jadi inget pas masih abg labil.. Doyan banget foto2. Hehe

    BalasHapus
  2. Terimakasih sdh dingatkan.. Jadi inget pas masih abg labil.. Doyan banget foto2. Hehe

    BalasHapus
  3. Ahaha iya sama-sama, Mbak. Enggak bermaksud menyalahkan yang suka foto-foto kok. Ini mah hanya opiniku saja. Misalkan ketika kita sedang ada acara makan-makan atau acara apapun yang terpenting itu adalah esensi silaturahimnya bukan. Bukan hanya sekedar meributkan foto-fotonya yang bagus untuk di upload di medsos tapi esensi silaturahmi itu sendiri engga dapet. Hihi so mau foto atau engga, dua-duanya boleh kok.

    BalasHapus
  4. Saya juga suka foto-foto cuma jarang share foto pribadi ke medsos. Cuma kadang dari temen-temen pas foto bareng gitu :-/
    Ane sukanya moto pemandangan, Karena Masya Allah.. Indah banget.. Kadang pas ane foto ada yg menurut ane paling bagus malah nggak ane share. Soalnya sayang, biar ane aja yg menikmati. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha kebiasaan yg unik itu, Mas.

      Menyimpan foto2 yang bagus 😊

      Hapus

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)