Paijo, Surti, dan Tukiem adalah tiga bersahabat semasa SMA. Selepas SMA mereka memilih jalannya masing-masing dan saling berjanji untuk selalu menjaga persahabatan mereka sampai kapanpun.
Paijo bingung, ia di denda, uangnya habis. Sementara masih harus berangkat kuliah setiap harinya. Tugas-tugas kuliah pun menumpuk setiap harinya. Maklumlah negara maju menuntut kecerdasan dan kinerja tingkat tinggi.
Meski ia mampu mengikuti dengan baik, tapi ia juga kadang kewalahan dan ingin menyerah saja. Akhirnya, ia memberanikan diri menghubungi ayah ibunya.
"Assalamualaikum .... Ayah, Ibu apa kabar?"
"Kabar kami baik, Nak. Kamu apa kabar disana? Uang masih ada kan?." Jawab Ibunya di seberang tanah air tercinta.
"Ayah, Ibu ... Uang Paijo habis, terus sekarang kena denda karena melanggar aturan lalu lintas. Boleh minta kirimkan uang lebih cepat yah?"
"Hmmm .... Mohon maaf, Nak. Boleh ayah ibu tanya sebelumya?"
"Iya, Ayah Ibu. Boleh."
"Begini, kamu kena denda itu karena kesalahan siapa yah?"
"Kesalahan Paijo, Bu. Paijo kurang teliti dan tidak taat aturan."
"Kalau begitu, silahkan tanggung jawab dengan perbuatan kamu sendiri ya, Nak. Dah Assalamualaikum. Jangan hubungi kami dulu yah sampai kamu mampu bertanggung jawab atas ulahmu sendiri." Jawab Ayah dan Ibunya lembut namun menusuk kalbu Paijo.
Tut .... Tut .... Tut .... Telponnya pun terputus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)