Paijo lahir dari keluarga berada. Ayahnya seorang PNS di Departemen Pekerjaan Umum. Masalah harta kekayaan jangan ditanya. Berlimpah bahkan sampai bingung mau dipakai untuk apa uangnya saking berlimpahnya.
Sementara Tukiem adalah seorang gadis piatu. Ibunya meninggal ketika ia berusia masih balita. Ia ikut tinggal dengan kakak-kakaknya. Karena sang ayah telah pergi menikah dengan wanita lain.
Satu lagi, Surti. Surti adalah seorang gadis dari keluarga sederhana. Ia memiliki keluarga yang hangat, Ibu dan ayah yang luar biasa. Terlebih lagi ayahnya begitu menyayangi dan mendidik anak gadisnya supaya menjadi anak yang kuat dan tangguh menghadapi dunia.
Cerita dimulai ketika mereka mulai beranjak dewasa. Mereka bingung akan jadi apa mereka. Mau kuliah jurusan apa? Mau jadi apa? Bisa apa dan harus bagaimana menghadapi kehidupan.
Meskipun Paijo lahir dari keluarga kaya dan orang tua pun masih lengkap, ia tidak tinggal dengan orang tuanya dan tinggal di luar negeri dengan biaya kiriman yang pas-pasan. Ayah dan Ibunya memang sangat keras mendidik Paijo.
Begitupun Surti dan Tukiem. Surti sama sekali tidak pernah dibiayai oleh ayahnya sehingga harus banting tulang untuk bisa membiayai pendidikan dan biaya kehidupan sehari-harinya. Dan Tukiem ia pun memiliki ayah yang keras mendidiknya, disuruhlah ia kuliah di tanah rantau dengan biayanya sendiri.
Konflik mulai terjadi kala kehidupan Ibu kota terasa makin kejam lebih-lebih dari Ibu tiri ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)