Minggu, 17 September 2017

Nanya Kapan Nikah Sama Gue? Dorrr!

Ok guys, dini hari ini gue mau posting hal yang lumayan rada-rada bikin baper. Idenya tercetus ketika akhir-akhir ini gue sering banget nerima pertanyaan yang namanya, "kapan nikah?"

Its oke. No problem... realita hidup mah kayak gitu. Kalau ada yang nanya gitu artinya mereka peduli dan mau membantu persiapan gue ke arah sana be lyke. Lol

"Bu, lu udah keduluan lagi tuh!"

"Keduluan apa gitu emangnya?" Jawab gue selow dan santai gaes.

"Noh temen lu udah pada mau nikah!"

"Alhamdulillah ya ada orang yang mau nikah itu, kita ikut seneng. Mereka bakalan menyempurnakan separuh agama mereka serta bisa lebih menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik." Tukas gue seorang Fitriani Nurul Izzati yang sok bijak. *plakk

"Lu kapan, Bu? Masa keduluan terus?" *ebuceh ...  tiba-tiba tenggorokan serasa lagi nelen garpu.*

Dengan ekspresi datar gue jawab, "Ya, mohon doanya aja ya. Mudah-mudahan disegerakan dalam kebaikan." *sok bijak gue kumat lagi.*

Padahal hati mah ngedumel  kepanasan wkwkkwkwk becanda gaesss tetap keep calm stay cool dan jangan lupa menabung yaaa 😂

Okey, jadi kali ini gue akan membahas tentang beberapa faktor yang menyebabkan seseorang cepat menikah.

U know Taqy Malik, Muzzamil Hasballah, siapa lagi yaaa ... ya itu lah mereka yang sudah berkesempatan menikah muda. Alhamdulillah. Atau teman-teman sekolah, dan kuliahmu ada yang sudah menimang bayi mungil lucu nan menggemaskan. Yups, mereka bisa dikatakan beruntung bisa -menikah muda- yang saat ini lagi jadi trend kekinian sehingga membuat mupeng para jomblowan. *uhukkks

But, jangan mentang-mentang beliau yang usianya dibawah gue dan udah duluan nikah sementara gue belum. Penduduk bumi berhak ngecap gue dengan berbagai macam pertanyaan yang kadang seolah cuma menanyakan tapi padahal memojokkan wkkwkw

Karena ternyata, setiap orang itu punya cerita dan perjalanan hidup yang berbeda dalam mencapai gapaian-gapaian hidupnya. Faktor-Faktor itu diantaranya:

1. Dukungan keluarga

Ada keluarga yang ketika anaknya sudah punya KTP dan lulus sekolah menengah atas serta dari segi ekonomi dan calon sudah dicarikan, mampu menikahkan anak-anak mereka di usia muda. Pun ada juga yang berpandangan berbeda. Ada yang berprinsip bahwa menikah itu harus sudah siap segalanya, sudah dewasa, sudah lulus kuliah S2, sudah punya pekerjaan tetap, dan lain sebagainya.

Ya, nggak apa-apa. Kan setiap keluarga, setiap orang berhak memilih pilihan dalam hidup mereka. Jadi, kalo kamu lihat ada yang nikah muda terus liat gue yang usianya udah kepala dua lebih dua ini malah keduluan. Ya, kalem aja sih gaes. Mereka ya mereka. Gue ya gue.

2. Faktor kedua yang mempengaruhi seseorang menikah muda adalah kesiapan mental serta ekonomi dari orang itu sendiri.

Gue pernah ngikuti talkshow nya 'Taqy Malik' di acara FORNUSA Tangerang. Dan beliau, jadi narasumbernya. Dari yang gue liat, meskipun dia usianya tiga tahun di bawah gue. Tapi, dari sisi kedewasaan, keilmuan, kematangan visi dan misi beliau memang sudah siap. Diundangnya kemana-mana. Hafalannya keren. Siapp deh.

Beuh, kalo dia lagi baca quran sama lagi talkshow nya nggak keliatan dia masih usia dua puluh tahun pun kurang. Mantab banget lah. Dari segi prinsip, dia juga salah satu pemuda yang mendukung menikah muda daripada berlama-lama pacaran apalagi berzina. Na'udzubillah kan.

Kesiapan mental setiap orang itu beda-beda gaesss. Kan latar belakang hidup mereka juga beda-beda. Ya, nggak usah disamakan lah!

Oke, point pertama dan kedua udah klop. Dari sisi keluarga sudah mendukung, dari sisi pribadinya sendiri juga sudah siap, ekonomi juga udah siap. Calon mempelai laki-lakinya setidaknya sudah punya pekerjaan yang menghasilkan supaya bisa ngasih makan anak orang beserta endebres-endebresnyaa. Tinggal point ke tiga.

3. Faktor yang menyebabkan seseorang menikah muda adalah sudah menemukan pasangan yang cocok untuk menggenapkan separuh agama hingga mau berjuang sama-sama hingga ke syurga. *Tsaah

Nah ini yang paling penting. Betapa banyak diantara kita, yang usianya sudah lebih kepala dua. Bahkan sudah ada yang berniat melamar tapi tak kunjung juga menikah.

Ya, tak masalah. Mungkin saja beliau belum menemukan keyakinan hati dalam menemukan pasangannya.

Jalan dan ujian hidup setiap orang berbeda-beda. Jangan menyamaratakan. Apalagi membanding-bandingkan dengan tujuan sekedar becandaan apalagi seriusan yang akhirnya malah menyakitkan. Hiks hahahha

Keep calm gaes, setiap orang sudah punya takdirnya masing-masing. Tidak usah khawatir apalagi risau. Apalagi mengumbar-ngumbar tanya ke para single berlabel (julukan dosen gue buat para manusia yang belum menikah)  kapan nikah? Kapan ngundang? Kapan wisuda terus ijabsaaahh?

Mau bantuin gue, menyelesaikan tanggung jawab-tanggung jawab hidup gue ya sehingga cita-cita gue untuk segera menikah bisa terlaksana? Hahahha

Tapi, by the way terima kasih loh yang udah rajin nanyain ke gue kapan nikah dsb. Kalian peduli dan perhatian banget. Wkwkwk

Jadi, intinya jangan menyamaratakan, membanding-bandingkan, lalu melontarkan pertanyaan yang tujuannya becandaan tapi terselip udang di balik rempeyek tersebut yaaa.

Hati-hati sama lisan kita, takutnya menyakiti hati orang ataupun sekedar menyinggung perasaannya. *nunjukdirisendirisuruhintrospeksi T_T*

Karena setiap orang punya cerita, target, perjalanan hidup, dan ... takdir terbaiknya masing-masing.

Untuk para single berlabel, yang masih tetap setia menunggu pasangan turun dari kahyangan. Semoga tetap istiqamah menjaga dan memperbaiki diri agar Allah makin cinta sama kita ya. Makin semangat belajar dan meningkatkan kualitas dirinya supaya banyak bermanfaat bagi sesama.

Dan buat para single yang sudah menikah, Alhamdulillah kita doakan semoga pernikahan mereka berkah, sakinah, mawaddah, warahmah, dikaruniai anak-anak yang sholeh-sholehah, setia berjuang bareng-bareng hingga ke Jannah.

Sesimple itu kok. Daripada sibuk banget ngurusin hidup orang mendingan kita banyak-banyakin baca buku, dzikir, dan bersyukur yuuuk! Sungguh itu lebih berfaedah.

Jadi, mau nikah muda atau nikah di usia dewasa?
Alhamdulillah di syukuri saja. Asalkan tetap istiqamah beribadah mencari ridha Allah, tempat segala lelah berpasrah.

Keep calm, stay grateful, be better everyday gaesss ... Uhibbukumfillah ...❤💛💚

Senin, 18 September 2017. Dari kolong asrama di bawah langit. Ditemani nyamuk dan suara-suara mimpi yang menggema hingga ke langit.

#Fitriani Nurul Izzati
#Blogger

3 komentar:

  1. Sebaiknya nyumbang doa biar segera bertemu jodoh ta mbak, daripada nanyain mulu : kapan nikah? Hehe

    BalasHapus
  2. Suka kalimat ini, "Alhamdulillah disyukuri saja. Asalkan tetap istiqamah beribadah mencari ridha Allah, tempat segala lelah berpasrah." 😅😅

    BalasHapus

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)