Hari ini, Ahad 17 September 2017. Alhamdulillah aku dan teman-teman bisa menghadiri konser amal untuk Rohingga yang diadakan di Lapangan Ahmad Yani, Alun-alun kota Tangerang.
Acara ini dimeriahkan oleh grup Nasyid legendaris idola kami; Izzatul Islam, ada Kang Hedy Yunus, dan Bunda Melly Goeslaw juga.
Gema takbir sudah menyeruak memenuhi lapangan yang cukup luas disesaki para pengunjung yang datang, baik itu yang sengaja datang untuk mengikuti konser amal ataupun yang berolahraga di sekitar lapangan Ahmad Yani.
Rohingya, sebuah etnis yang termarjinalkan di Belahan Myanmar sana. Bukan hanya solidaritas sesama agama yang terusik. Lebih dari itu, tragedi Rohingya sesungguhnya adalah tragedi kemanusiaan. Tak perlu menjadi orang yang beragama tertentu untuk ikut berempati dan peduli terhadap musibah yang menimpa mereka. Kita cukup menjadi manusia. Lalu, membuka mata dan telinga atas kezaliman yang tengah terjadi.
Gelora semangat yang terus dikibarkan oleh para pembawa acara, beserta sambutan dari perwakilan pemerintah Provinsi Banten, nasyid-Nasyid menggugah iman dari Izzatul Islam, serta lagu-lagu religi yang menyentuh nurani, mampu menyulut gema takbir, kibar bendera dengan tangan terkepal, serta bulir air yang tanpa kami paksa turun melintasi pipi.
Rohingya, 2400 orang lebih diusir paksa dari tempat tinggalnya, 400 rumah dibakar habis, perempuan-perempuan diperkosa secara paksa, anak-anak tak berdosa kehilangan rumah, bahkan orang tua dan keluarganya. Bom dan kekejaman pun sudah seperti makanan tak berupa.
Bagaimanakah bila kondisi kita seperti mereka? Sungguh, kita adalah makhluk-makhluk yang beruntung -bisa bangun pagi di rumah dengan aman. Menghirup nafas dari udara segar tanpa bau mesiu dan darah. Sarapan dengan makanan sehat nan lezat, sedangkan mereka tengah menahan lapar dahaga dan perih luka.
Selamatkan, kuatkan, dan bebaskan mereka saudara-saudari kami, Ya Rabbi ... dari kekejaman manusia yang tak berperikemanusiaan. T_T
***
Ada beberapa poin penting yang menjadi tujuan diadakannya konser amal untuk Rohingya ini, yang aku kutip dari sambutan salah seorang pejabat pemerintahan kota Tangerang:
1. Mengedukasi masyarakat agar memiliki kepedulian dan empati kepada sesama
Dari berita yang aku baca dari post terbaru sebuah fanpage terpercaya. 1100 anak Rohingya tiba di pengungsian Bangladesh tanpa orang tua dan keluarga. T_T
Banyak diantara mereka yang menyaksikan sendiri anggota keluarga mereka tewas dibunuh secara kejam di negeri Rakhine oleh tentara Myanmar dan warga Budha sebagai upaya 'membersihkan etnis secara tidak terstruktur' dan tidak berperikemanusiaan.
"Semakin banyak kekerasan yang terjadi di tempat tinggal mereka, hingga mereka harus pergi menyeberangi sungai dan mengungsi. Sampai saya hanya makan daun dan air untuk menahan lapar." Ucap Muhammad Ramzi (12) dikutip dari salah satu artikel di facebook. Ia juga mengatakan keadaan semakin berbahaya dan terancam setelah mereka melarikan diri.
Rohingya adalah panggilan untuk jiwa kemanusiaan kita.
2. Entertainment Spiritual
Begitulah aku menyebutnya. Dalam konser amal ini, kita disuguhkan oleh lantunan Nasyid mengetuk hati, lagu-lagu religi, serta gema takbir dan semangat yang bersumber dari jiwa-jiwa pembaharu.
Tersayat. Kata yang pas untuk menggambarkan bagaimana tadi aku mengikuti konser amal di Lapangan Ahmad Yani. Ayat-ayat dan seruan Allah terngiang di kepala.
Hari tadi, kita tinggal berdiri tenang berdonasi semampu kita dengan terik matahari yang cukup bersahabat dan lingkungan yang tenang. Sementara, warga Rohingya entah seperti apa keadaan bathin mereka berjuang perih. Entah sekuat apa jiwa mereka menerima kebiadaban penduduk bumi. Sungguh ...
"Barang siapa yang menolong agama Allah. Maka Allah akan menolongnya."
Hiburan untuk ruhani yang lelah dengan rutinitas hedonis dan duniawi menyelami tangis bathin akan jauhnya dari rasa syukur dan ketaatan. T_T
3. Poin ke tiga yang paling penting adalah untuk mengumpulkan donasi yang selanjutkan akan disalurkan oleh Aliansi Peduli Rohingya kepada mereka saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Alhamdulillah, panitia tim sunduq yang bertugas mengumpulkan donasi dari para hadirin yang datang, tampak bersemangat melaksanakan tugasnya meskipun harus berlelah berpanas dan berjalan-jalan ria menepis terik demi mengumpulkan donasi untuk Rohingya.
Oleh Tim Izzatul Islam pun dilakukan lelang hingga terkumpul sebanyak 25 orang yang berdonasi masing-masing Rp. 2.000.000,- untuk disalurkan. Mereka terdiri dari remaja, dewasa, orang tua bahkan anak-anak pun ikut berdonasi.
Antusiasme para panitia yang luar biasa, serta semangat kepedulian para hadirin yang tidak diragukan lagi sehingga konser amal pun berlangsung secara khidmat dan berkesan pada bathin kemanusiaan kita.
Meski tidak mengikuti acara sampai selesai, tapi semoga donasi yang terkumpul beserta panjat doa sampai untuk saudara-saudara kami disana.
Mereka adalah bagian dari kita. Manusia-manusia bumi yang memiliki hak yang sama untuk hidup, melangsungkan kehidupan, mendapatkan perlindungan dan keamanan, serta hidup dengan layak dan sejahtera.
Salam dari kami, Rohingya. Doa kami menyertaimu. Allah Maha Melihat setiap sakit dan perjuanganmu. Rohingya, kami cinta padamu. Kalian tidak sendiri!
Rohingya ...
Selamatkan, bebaskan! Allahuakbar!
Bersama pekik takbir yang bergema. Dan jiwa-jiwa yang teriris. Semoga Allah meridhoi usaha kami, mencintai Rohingya mencintai sesama manusia.
***
Yakin dengan janji Allah pada surat cinta-Nya.
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”(Qs. Al Hadid: 18)
Pray for Rohingya. :( Donasinya total berapa?
BalasHapusNah itu aku belum dapet info soal total donasinya bangπ keburu" pulang kwkw
Hapuswahh gak ngajak-ngajak nih hahaha
BalasHapusWkkww padahal deket ya bang π
HapusSave Rohingya π’
BalasHapus