Selasa, 31 Januari 2017

Misik Pada Bumi

Dia adalah sekat diantara nafas yang memburu. Terengah-engah berlalu tak karuan arah. Ia adalah kompas penunjuk jalan, kala logika buntu dimakan kalap tanpa gelap.

Dia adalah semerbak wangi kesturi pada duri diantara necisnya mawar yang tengah mekar. Kau akan tahu, dia akan rela tertusuk duri demi menyelamatkan mawar dari sengatan yang membuatnya layu.

Ya, ia adalah sosok misterius. Susah ditemukan. Sangat mahal pula harganya.

Kamu tahu?

Ia adalah emas langka yang sangat sulit kudapatkan di tengah-tengah kumpulan makhluk di zaman ini.

Kala diri, hanya sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri. Lalu, ia hadir meruntuhkan paradigma berpikir: bahwa ternyata sosok itu masih ada.

Ya, ia adalah sosok --- rela berkorban --- tanpa hirau ia peluh ataupun lelah yang menjelma dan merasuk pada diri manusia. Ia makhluk penerjang pasrah.

Lalu? Dengan kedalaman rasa yang sakti menghujam pada bathinku dengan sosok itu. Mampukah kau sosok yang baru hadir menawarkan aroma yang lebih semerbak wangi diantara misik duniawi yang ada.

Ataukah hanya sebatas penghilang penat dan dahaga saja?

Kau: Sikap Rela berkorban. Sangat dibutuhkan, mendamaikan bumi manusia, dan melangitkan harapan pada semesta.

Izinkan aku menebar benih ajaibmu, menyemai asa pada hati yang mencari. Semoga kau, ikhlas dan bahagia tertanam kuat dalam jiwaku.

Hei sosok rela berkorban ...

2 komentar:

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)