Entah pada sajak mana lagi aku akan bercerita,
Tentang diam yang mampu menorehkan tenang ...
Dalam bersama satu aliran angin ...
Coba kau memejam mata, karena lelah terasa menerpa ...
Namun, itu semua benar menjadi bumbu bagi padamnya bara telak seharian ...
Merajuk dan mengadu dalam bahasa yang tak betul untuk di mengerti biasa ...
Bersamanya, gadis itu begitu damai ...
Karena seketika dalam satu detik alur urat menyudahi jarak
Seketika itu pula penat dan ribut dalam alam pikiran lenyap
Berganti elok bahagia
Bersamanya, gadis itu tenang bahagia dan lengkap ...
Entah, berapa kesudahan lagi
Dunia coba menggantikan
Tetap saja, ia adalah ia bagi sang gadis
Dalam bahasa yang selalu lugu anggun nan wibawa
Mereka bercakap dalam bahasa ...
Ya, bahasa yang hanya mereka tau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)