Pertengahan tahun 2014, setelah menyelesaikan sekolah SMK di Tasikmalaya menjadi awal sejarahku merantau ke kota orang. Tepatnya ke daerah Ciputat, Tangerang Selatan untuk menimba ilmu dan menambah koleksi berharga pengalaman di Yayasan Bait Al-Hasan.
Sambil kuliah kelas karyawan yang masuknya setiap hari Sabtu itu, yayasan juga mengikutkan saya kursus PGTK.
Selama kursus saya dan teman-teman seperjuangan lainnya belajar segala hal tentang pendidikan anak usia dini. Dari mulai memahami perkembangan mereka, psikologi pendidikannya, belajar membuat prakarya, microteaching, kurikulum, strategi pembelajaran, etika profesi guru, dan sebagainya yang berkaitan dengan keguruan.
Alhamdulillah, biasanya kursus dimulai dari pukul 13.30 - 16.30. Seminggu 3 kali. Bersama dosen-dosen yang inspiratif dan menyenangkan. Banyak pelajaran berharga yang kami dapat selama belajar bersama beliau.
Hingga kami sampai di acara wisuda PGTK. Setelah lulus kursus, aku mulai langsung terjun ke lapangan mengajar di TK Islam Bait Al-Hasan. Di kelompok bermain.
Tahun itu menjadi tahun awalku, benar-benar intens berinteraksi dengan anak-anak kecil yang lucu. Usianya sekitar 3 - 6 Tahun.
Mereka itu unik dan di usia itu memiliki ciri khas perkembangannya. Kadang masih ada yang nangis ketika akan ditinggal oleh Ibu yang mengantarnya sekolah, ada pula yang sudah pandai dan mandiri bahkan sangat akrab dan senang bercerita dengan kami para bunda-bunda gurunya.
Berfokus ke dua anak didikku, Lutfan dan Alvaro.
Nama lengkapnya : Muhammad Lutfan Asytar dan Alvaro Zahran Malik. Mereka dua anak laki-laki yang tampan dan memiliki karakter uniknya masing-masing.
Di awal-awal masuk sekolah, mereka kadang masih suka rebutan baik itu mainan, sepeda, pensil, atau lainnya bahkan mereka juga suka berebut perhatianku sebagai gurunya.
Jika, Alvaro merasa tidak senang ketika aku sedang berbincang dengan Lutfan dia biasanya suka marah menunjukkan sikap ketidaksukaannya. Kadang sedikit susah untuk diarahkan dsb. Alvaro memiliki karakter keras tapi anaknya sangat cerdas dan cepat tanggap.
Lain halnya dengan Lutfan, dia anaknya sangat lembut. Ketika Alvaro marah-marah entah karena berebut perhatian denganku biasanya ia terdiam. Sambil memanggil Ibunya ...
"Ibu ... Ibu ... Aku mau ke Ibu, Bunda." Katanya sambil terlihat mulai menangis. Lutfan pun anak yang sangat penurut, cerdik, dan baik hati.
Di usianya mereka saat itu 3 - 4 Tahun. Selalu ada saja tingkah lucunya. Kadang, aku sebagai gurunya harus pandai-pandai mengayomi mereka agar tetap tidak keluar dari konteks belajar sambil bermainnya.
Saat kita sedang bermain olah raga, senam, ataupun belajar di kelas adakalanya mereka harus dipaksa untuk tertib. Hihi namanya anak-anak yah masih suka dengan keinginannya sendiri dan senang sekali bermain. Ada yang seluncuranlah, lari-lari an sama temannya, dan lain-lain.
Aku teringat percakapanku suatu hari dengan mereka ketika menanyakan apa cita-cita mereka.
"Ayo, kalau cita-cita Lutfan dan Alvaro kalau nanti sudah besar mau jadi apa ?"
" Aku mau jadi koki, Bunda."
"Aku mau jadi pemadam kebakaran, Bunda."
Ah, menyenangkan sekali melihat dan menyaksikan mereka berebutan lebih dahulu menjawab pertanyaanku.
Di lain waktu, Lutfan bercerita lagi ingin menjadi Pak Ustadz katanya. Hihi si sholeh, putih, imut, dan ganteng ini selalu memberikan keceriaan setiap harinya di sekolah.
Pun Kakak Alvaro, ia sangat senang bertanya dan kritis menanggapi suatu hal. Senang berkreasi pun bercerita tentang adik kesayangannya di rumah. Tentang rebutan mainan atau tentang sarapan pagi yang ia lewatkan karena lebih suka minum susu.
Setiap hari senin kami Bunda-bunda guru memakai seragam agamis cantik warna merah yang sudah di berikan Bunda Kepala sekolah, Selasa baju bebas asalkan tetap sopan dan islami, Rabu kita memakai baju olahraga, Kamis batik biru, dan jumat khusus baju putih karena hari itu ada praktek sholat.
Setiap harinya, sebelum kami masuk kelas baik itu Kakak kelas TK.A, TK.B, atau KB. Kami biasa, melingkar di teras depan sekolah sambil gerak dan lagi.
Dari mulai lagu demi matahari, dzikir anak, sampai asmaul husna lengkap dengan gerakan menari ala khas anak-anak TK yang imut. Hihi
Selanjutnya, membaca ikrar dan doa. Berbincang-bincang mereview, merefresh, dan menstimulus mereka untuk lebih semangat menjalani kegiatan di sekolah hari itu.
Pukul 08.00 teng, kami masuk kelas bersama.
Dan pembelajaran pun di mulai. Ah, menyenangkan sekali bersama mereka ketika kita membiasakan hal-hal baik dari mulai berdoa sebelum belajar, sebelum makan, masuk keluar kamar mandi, dsb.
Membiasakan mereka mendoakan orang tua, dan terbuka hal apapun terhadap gurunya. Mendengarkan cerita mereka tentang apapun, tentang film yang ditontonnya : upin ipin atau robot-robotan baru yang di beli oleh Papanya.
Karena ini TK Islam, jadi sebelum belajar selain berdoa juga membaca iqra dulu. Selanjutnya bernyanyi, permainan, ataupun membuat karya dari mulai mewarnai, kolase, menyusun puzzle, membangun balok, dan melatih ketangkasan dengan bermain bola, dsb. Sesuai dengan rencana mengajar yang sudah dibuat.
Di sekolah ini pun juga menerapkan bawa bekal ke sekolah. Jadi, ketika istirahat anak-anaknya nggak jajan tapi makan bersama bekalnya masing-masing. Lebih higienis dan sehat bukan ?!
Pernah mengikuti beberapa kunjungan pembelajaran, study tour, perlombaan antar TK. Juga pernah mengikuti lomba tari guru. Hihiy, semuanya pengalaman yang menyenangkan dan penuh pembelajaran berharga untukku.
Aku jadi bisa belajar lebih memahami anak-anak dan karakternya yang berbeda-beda, menanganinya, menenangkan ketika mereka menangis, ataupun bertindak tegas ketika mereka mulai melanggar aturan.
Alhamdulillah, masih banyak sebetulnya cerita bersama anak-anak itu setiap harinya. Tapi, kadang aku kelu menceritakannya saking takjub nya pada mereka. Ada sosok damai, penuh bersahabat, dan ceria dari Aruna, menenangkan dan cerdasnya Selo, manjanya Alana, kreatifnya Geriel, tampang gemesnya Raisyad, dan si cantik lemah lembutnya Shakira.
Sekarang mereka sudah beranjak besar, masuk sekolah SD pilihannya masing-masing. Semoga menjadi anak sholeh-sholehah ya Nak, cerdas, berakhlak mulia, dan banyak bermanfaat bagi kebaikan agama dan bangsa.
Terima kasih untuk Bunda Lies dan Ayah yang sudah memberi kesempatan bergabung dengan sekolah yang sangat bagus mendidik anak-anak dengan metode Islam. Dan disini juga tak ketinggalan program les komputer, english, makan bersama, dan banyak kegiatan hari besar Islam maupun nasional lainnya.
Alhamdulillah, sejuknya angin dan hijaunya kehidupan membawaku sekarang bertemu lagi dengan dunia pendidikan dan anak-anak. Menyenangkan sekali. Bertemu setiap hari dengan anak-anak kesayangan harapan bangsa. Mereka aset berharga kebaikan ummat. Dan setingkat lebih di atas TK.
Yang tadinya mengajar anak-anak usia dini. Sekarang bisa belajar mengajar dengan anak-anak di usia SD dan remaja Sekolah menengah.
Pernah terbersit untuk beralih ke dunia lain sih, haha misal kerja di mana begitu tapi saya suka dunia saya saat ini. Menyenangkan sekali bersama anak-anak. Ada kedamaian dan kebahagiaan di hati yang sulit dilukiskan.
Menikmati setiap momen bersama mereka semoga menjadi bekal yang akan dikenang keindahannya oleh mereka.
Karang Tengah Tangerang Kota, 20 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)