Pagi ini, seorang diri, aku tengah terduduk di kantin sekolah menghadap barat matahari. Menikmati sarapan dan gorengan ala kadarnya demi menegakkan tubuh menunaikan tugas laksana. Menerima seringai senyum manis diantara lalu lalang murid sekolah yang semangat menerobos basahnya bumi menjemput cahaya ilmu.
Keramaian hujan dari atap langit, tengah riang berlari-lari diantara kolong langit dan bumi. Juga, di lapangan sekolah tempat aku menghadap. Ia menceritakan tentang keangkuhan, kerakusan dan tekad mulia, kasih sayang dan ketulusan, perjuangan dan masa muda, etos kerja dan seni menikmati hidup, kikir dan syukur, disiplin dan berkejaran dengan waktu, pun tanggung jawab serta rasa damai bahagia.
Semua itu terbingkai dalam masa kejayaan yang masih tertinggal diantara bangunan-bangunan tua yang masih gagah menantang langit. Menarik elemen-elemen yang masih hidup untuk meniti kembali masa-masa gemilang diantara hiruk pikuk metropolitan; persaingan dunia pendidikan masa kini.
Hujan bak orang yang jatuh cinta katamu, hadirnya selalu di suka baik oleh yang tua ataupun muda. Ya, aku sependapat denganmu. Karena ternyata aku bukan hanya suka pada hujan, tapi hujan telah mengingatkanku - kamu itu indah, aneh, dan tenang. Dan aku rindu.
Ada ketenangan luar biasa ketika aku menuliskan rangkaian kalimat dalam note ponsel kali ini. Aku merasa telah melakukan pilihan yang baik. Seorang gadis 21 tahun. Yang masih ada sisi labil dan ragu dalam jiwanya, namun berusaha meneguhkan gegap langkah. Apapun yang terjadi, aku berhak menentukan arah hidup dan menemukan bahagia berdasar yakinku. Yang semoga - tak lepas dari pertolongan dan kasih sayang-Nya.
Untuk sebuah hal yang kusebut itu cita-cita dan mimpi. Tak sekedar mimpi, aku menaruh harapan besar pada setiap desir angin lewat tetes keringat lelah yang pernah tercurah. Semoga menjadi sebab bahagia, sejahtera, dan mulianya keluargaku dalam bingkai cahaya iman. Dalam setiap inchi jalanan yang aku lalui dengan peluh dan kaki melepuh - semoga menjadi bekal rindunya syurga bagi para generasi penerusku.
Islam dan pendidikan yang baik haruslah diperjuangkan. Betapapun kita kesulitan karena harus merangkak, tersandung, dan menderita. Oh, tidak! Percayalah kita tidak harus dan sedang menderita, kita hanya sedang dikasihi oleh penghuni langit. Mari, berjalanlah kepada-Ku dengan perjuangan tekad terbaikmu. Aku yang akan menuntunmu menuju kemuliaanku.
Percayalah, sedikit demi sedikit walau secuil demi secuil tapi itu pasti - akan membuahkan hasil bagi masa yang akan datang. Saat kau tak lagi muda dan digjaya. Mereka angin, awan, dan api akan mendatangimu dengan tunduk - atas setiap syukur dan niat yang sudah direka menjelma menjadi bahasa hidup dan mati yang membahagia.
Aku disini, masih menatap cucuran air dari genting yang memberi minum pot-pot kecil tempat tinggal bunga dan dedaunan tumbuh. Dahaga dan riang yang terpuaskan. Muda, berkarya, dan kaya raya - semoga. Jangan pernah takut, dear.
Kesuksesan dan kemapanan, berasal dari setitik demi setitik jalan yang dilewati. Pegang eratlah tanganku, aku percaya, kita bersama menatap dan memandang yakin ke depan - kita pasti bisa dan luar biasa.
Ayo, kerahkan energi terbaikmu untuk menebar positif bagi setiap detik kehidupan yang masih diberi. Merangkul setiap kebaikan untuk dijadikan bekal bagi masa depan. Merajut setiap bahagia dan damai bagi aliran denyut nadi syahdu selaras seirama. Berjalan bersama meniti kehidupan.
Bersabarlah untuk setiap proses. Semakin giatlah membangun pribadi baik. Berbagilah tanpa usah kau peduli rasa takut kehilangan dan tamak. Berjuanglah. Dan bertekadlah dengan yakin dan percaya - bahwa semua bisa kita lewati dengan baik. Setiap tantangan dan aral terjal itu akan meringkuk kesakitan dan bersorak sorai karena kita adalah pemenang.
Ya, kita adalah pemenang sejati dengan kuat dan tekad membaja di hati. Allah akan membantu kita. Aku percaya. Maka, tetaplah dengan niat yang baik dan mulia di hati. Jangan pernah menyerah, tak kenal lelah, semoga kebaikan dan rahmat-Nya senantiasa mengucur dari segala penjuru langit dan bumi bagi segenap penghuni alam.
Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim, bersama kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)