Senin, 13 Februari 2017

NGOMIK with Taqy Malik dan Ustadz @Kamalique

Aku anak rohis ...
Selalu optimis ...
Bukannya sok narsis ...
Kami memang manis ... 😎

.....
.....
.....

Masih ingat dengan lagu itu, nggak man-teman? Yang dulu waktu di SMP/SMA/SMK-nya ikutan Rohis pasti tau ... 😚

***

Jadi, pagi tadi hujan menyerbu daerah Karang Tengah secara keroyokan, aku yang berniat akan mengikuti sebuah acara bersama teman-teman Alfaris (Alumni Forum Aktifis Rohis), sempat merasa ragu untuk hadir atau tidak, melihat cuaca sedang hujan deras.

Bergegas seperti biasa di pagi hari, akhirnya dengan kekuatan tekad dan mencari obat dahaga ilmu --- karena pekan kemarin kami tidak liqa dikarenakan guru kami yang mendadak sakit --- semoga lekas disembuhkan dan disehatkan selalu. 🙇 Aku pun pergi menuju tempat acara setelah sebelumnya melewati perjalanan yang alot, karena nggak tau lokasi tepatnya.

Alhasil, setelah bertanya ke beberapa orang yang ditemui; aku diantar oleh Bapak Ojeg yang baik hati sampai pula di tempat tujuan.

Mesjid Al-Hikmah, Perum Peruri, daerah Mencong. Ahad, 12 Februari 2017. Tepat pukul 08.00 WIB. Terlihat beberapa panitia menyambut para peserta yang hadir dengan ramah.

Desir halus itu kembali menyapa, cinta pada jalan dan ukhuwah ini. Aku kembali berada diantara barisan kalian meski dengan terbata menambal segala kekurangan diri. Namun, bersama di jalan ini, aku tengah menenun mimpi kembali --- Aku ingin lebih baik.

Setelah mengisi absen dan bersalaman dengan panitia akhwat, dengan percaya diri aku berjalan memasuki tempat acara mencari sahabat yang sudah lebih dahulu sampai.

Tampak lambaian tangan tertuju padaku, diiringi senyuman damai penuh khas ia. Mba Tri, rekan satu lingkaran. Mengambil tempat duduk, bersalam sapa melepas rindu, lalu aku segera fokus pada pembawa acara yang sudah memulai acaranya.

Tak ingin rasanya kehilangan satu momen pun, karena setiap gerik dan kegiatannya adalah pembelajaran berharga untukku. Setelah, ayat-ayat cinta syahdu dilantunkan dilanjut sambutan ketua panitia juga pembina. Kami yang berjumlah sekitar 215 orang, ikhwan dan akhwat dengan tempat duduk disekat, semakin asyik mengikuti acara.

Ice breaking dari Kak Irfan, pembawa acara yang selalu kocak namun serius mampu mencairkan suasana diantara kami, para peserta acara NGOMIK (Ngobrol Muslim Inspiratif dan Kreatif). Tertawa lepas, dan hanyut dalam suasana acara.

Beberapa menit dan hampir jam berlalu, diselingi menonton video tentang program kegiatan kece dari Alfaris dan perkenalan para pengurusnya.

Akhirnya, pemateri yang sudah ditunggu-tunggu datang juga. Sambil panitia mempersiapkan beberapa hal keperluan untuk pemateri, mataku mengekor apa yang dilakukan lelaki berperawakan sedang namun tampak penuh wibawa itu.

Ia melaksanakan sholat dhuha di dalam mesjid, di tempat yang cukup jauh dari peserta acara. Karena memang kegiatan kami di mesjid jadi lebih mudah untuk melaksanakan dhuha secara langsung.

Yes, materi pertama dari inspirator muda siap dihidangkan. Master of ceremony sudah mempersilahkannya.

Terpampang jelas lelaki berbaju kotak-kotak, baju kaos, dan celana jeans rapi, setelan anak muda gaul. Memulai dengan perkenalan.

Aku sempat berfikir, siapa anak muda ini? Setelan gaul dan kekinian. Mengisi acara training dan inspirasi untuk anak-anak yang notabene aktifis Rohis.

Hmmm ...

Sang moderator pun, menyapa dan memperkenalkan terlebih dahulu, pemateri muda kita ini. Ternyata dia adalah 'Ahmad Taqiyyudin Malik'. Biasa dipanggil Kak Taqy Malik. Kalian bisa ngepoin akun instagramnya, dengan search 'Taqy Malik'. Kelahiran Banjarmasin, 17 Juni 1997. Ia adalah salah satu santri dari pesantren Darul Qurannya Ustadz Mansyur.

Hmmm ... do u know, he is younger than me two years ago. Haha. So, aku makin penasaran dong apa sih kelebihan adik muda kece ini?

Tibalah ia, mengawali sesi materi pertama dengan ucapan syukur dan salam shalawat. Caranya menyampaikan materi kok terasa mengalir dan membius banget ya. Kita benar-benar dibuat asyik mengikuti dan mendengarkan setiap kalimat hikmah yang dilontarkan oleh Kak Taqy ini.

Taqy bilang," kita bisa berkumpul disini itu atas izin Allah, kalau Allah tidak menghendaki kita tidak akan bisa berkumpul di tempat yang mulia ini."

Then, u know?
Dia keren beud ternyata. Seorang pemuda penghafal quran, yang bisa menirukan 40 suara imam mesjid di dunia. Dan tahun depan, dia akan kuliah di Universitas Islam Madinah. Sudah mengisi berbagai sharing di berbagai tempat.

Ia memiliki motto "Bersahabatlah dengan Al-quran, maka Al-quran akan bersahabat dengan kalian di akhirat."

Masya Allah, ternyata tidak hanya di akhirat bahkan di dunia pun Allah menunjukkannya. Taqy Malik ini bisa keliling indonesia, berbagi inspirasi, tentang Al-quran, naik pesawat, kereta, dan mobil mewah -- gratiss dibayarin. Ucapnya penuh yakin.

Tidak hanya itu, ia langsung menantang dan mempraktekkan sendiri kemampuannya menirukan berbagai suara dari mulai maqam bayati, jiharkah, hijaz, nahawand, soba, dsb. Beliau bilang setiap maqam memiliki sifatnya masing-masing. Ada yang bertema kebahagiaan, kesedihan, kiamat, dsb.

Suaranya, masya Allah bikin adem dan tenang di hati. Beliau juga bilang, kalau kita menguasai minimal satu maqam aja pasti bakalan lebih senang dan betah baca Al-Qurannya. Dua jam mh nggak bakalan kerasa.

"Bersama Al-quran everytime and everywhere."

Setiap satu huruf yang kita baca dari Al-quran, Allah berikan 10 kebaikan di dalamnya.
Orang yang menghafal Al-quran (hafidz) itu adalah keluarganya Allah.
Allah akan memberikan seribu malaikat kepada orang yang berbuat kebaikan.

Taqy juga menceritakan, bagaimana ia bisa sukses berbagi seperti sekarang. Karena didikan orang tua yang cukup keras di rumah. Kedua orang tuanya yang notabene ayahnya seorang mubaligh dan Ibunya seorang pendidik lulusan IAIN. Misal, ia melakukan kesalahan ketika iqamat saat akan sholat berjamaah. Orang tuanya tak segan untuk mencubitnya.

Orang tua dan anak yang saling mendoakan, akan mendatangkan pertolongan Allah. Ia menjelaskan dengan memberikan contoh nyata dari kisah inspiratif teman-temannya.

Bagaimana, kita sebagai generasi muda islam harus siap menjadi pemenang bukan pecundang. Oleh karena itu, seorang pemenang atau The winner harus memiliki sikap kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, pemberani, optimis, dan selalu percaya akan kebesaran Allah, memiliki target dan tidak ada waktu untuk berleha-leha.

Oh iya, di akhir materi ia juga menceritakan bahwa ia bersama dua kawannya: Muzamil Hasballah dan Ibrahim membentuk 'The bros team' yang akan melakukan beberapa proyek untuk membumikan Al-quran salah satunya akan dilaksanakan di Turki bulan depan.

Pamungkas sebelum ia mengakhiri, ia menirukan suara Ustadz Yusuf Mansur, persis mirip banget. Membuat kami yang mendengarnya tak kuat menahan tawa. Ia berpesan jadikan Al-quran adalah hobi dan kecintaan kita.

Huft, aslinya masih seru berbagi dengan Taqy Malik ini. Tapi apa daya, ia juga harus segera pergi lagi ke Bali untuk shooting.

Di selingi dengan lantunan nasyid akustik dari SMAN 12 Tangerang. Materi kedua dilanjut oleh Ustadz Abdul Malik S.E.i atau nama di media sosialnya @Kamalique.

Ustadz muda yang juga seorang pendidik ini menyampaikan kita sebagai anak muda di zaman ini nggak boleh terserang yang namanya: Kudet - Mager - Baper (negatif) pastinya. Kita harus selalu up to date, melakukan perubahan, dan gaul.

"Gaul, modis, dan tetep syar'i." Motto bekennya.

Gaul, jangan ketinggalan, modis tapi tetep syar'i. Yaitu gaul yang tetap mengikuti Al-quran dan hadits: pedoman paten kita dari Allah.

Tak kalah seru, di akhir acara sebelum duhur kita melaksanakan es krim party dan sharing asyik bersama Kakak-kakak mentor kece.

Dapat bertemu, saling mengenal dan melepas rindu, bersama teman-teman yang menularkan energi positif itu ... luar biasa ... sukses ... Allahuakbar ...

Selesai sholat dhuhur, doorprize, dan sesi foto pun. Aku bersama kawan-kawanku yang searah langsung pulang.

Eittts, hari ini aku berhasil mengurangi kecanduan sama ponsel lho! Hehe

Berniat ingin mengikuti acara dengan khidmat, aku sengaja tidak membawa ponsel dan menyimpannya di asrama. Dan hasilnya, aku tidak terganggu oleh godaan selfi dan balas chat ketika acara. Hehehe

Meskipun, akhirnya ada yang menggerutu karena seharian ponsel susah dihubungi. Karena emang nggak dibawa. Haha

Itu sekelumit ceritaku tentang Rohis, dan Ngomik.

Pokoknya Rohis berkah ... ayo mentoring ... dan gabung di komunitas-komunitas bermanfaat. Keren lho, daripada hari Ahad libur nggak kemana-mana atau malah jalan-jalan nggak jelas. Mending ikutan acara bermanfaat dan berkah kayak gini.

Alhamdulillah  ... see u ...
Wassalamu'alaikum warahmatullah ...
Izinkan saya turun podium, setelah bercerita panjang kali lebar. Kwkwk

2 komentar:

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)