Senin, 07 November 2016

Kita Butuh Jeda

Jeda pada irama. Spasi dalam keyboard kehidupan. Perlukah ia ?

Kenapa perlu ada jeda ?
Perlukah ada spasi ?
Lantas, untuk apa mereka ada ?

Hari-hari kemarin berbeda dari biasanya.  Biasanya ketika sampai di sekolah, aku banyak bertegur sapa dengan rekan kerja sekaligus juga teman dekatku di perantauan ini.

Biasanya kami bercerita banyak ngalor ngidul bahkan kadang sampai lupa waktu. Dari mulai tentang masalah pribadi, kerjaan, kuliah, bahkan sampai berita yang lagi hits sekarang.

Ia sudah seperti Kakakku sendiri. Selain karena sosoknya yang memang dewasa, easy going, juga bisa aku jadikan teladan.

Beliau orang yang sangat rajin bekerja, baik hati, periang, pun penuh ceria cerita seru. Intinya, orangnya asyik banget deh. Nggak ada istilah boring kalau bareng sama beliau. Selalu ada aja cerita lucunya, tingkah kocaknya. Dan yang paling aku syukuri dari beliau adalah, beliau memiliki sikap penerimaan yang baik bagi siapapun.

Tak aneh, jika ia memiliki banyak teman yang menyenanginya. Orangnya mampu membuat nyaman dan senang siapapun yang ada di dekatnya.

Namun, beberapa hari ini. Aku merasa aneh sekali. Berbeda dari biasanya. Tak ada lagi senyuman manis dan celoteh riangnya ketika bertemu. Tak ada lagi raut sumringah dan menyenangkan dari wajahnya.

Ah, entah ini hanya perasaanku saja yang terlalu sensi. Aku jadi nggak enak. Aku pikir dan introspeksi diri. Selama ini aku punya salah apa ya ... hmmm. .. apa ada sikap dan lakuku yang tak menyenangkan di hatinya. Hingga membuat ia tersinggung.

Ah, sudahlah pikirku. Nanti juga baik lagi. Aku acuh dengan sikapnya seperti itu. Beberapa hari berlanjut, ia masih sama dengan sikapnya. Setiap aku tanya, jawabannya terkesan ketus.

Hmmm ...

Whats wrong ?

I don't know my mistake ...

Gumam keherananku dalam hati. Meski aku tetap menanggapinya dengan biasa saja.

Sore kemarin, setelah aku selesai melaksanakan sholat ashar dan bergegas menyiapkan diri untuk mandi sore.

Tiba-tiba handphone ku berbunyi pertanda ada pesan masuk. Kuraih handphone diatas meja belajar. Segera kubuka pesan masuknya.

Hei, ternyata itu dari dia. Dia yang selama beberapa hari ini cukup mendiamkan dan membuatku berfikir aneh apa yang kesalahanku padanya.

"Ri, ... Udah ngerjain tugas IPA belum ? Aku belum beli peralatannya hmmm ... Mau beli bareng nggak yuk ke depan ?" Pesan teks dengan font sedang telah ku baca.

Hffft segera ku balas.

"Belum, ayo bareng. Tapi mau mandi dulu yaa. Hehe." Sahutku

Dengan perasaan lega dan bahagia aku segera meraih handukku, bernyanyi-nyanyi kecil dan pergi ke kamar mandi.

"Ah, lega rasanya. Kami bisa berkomunikasi dengan baik kembali." Gumamku dalam hati.

Finish ... Mandi udah ...
Dandan udah ...

Let's go to the jungle *eh ...

Aku memanggilnya dari depan rumah.

"Mbak .... Ayooo ...."

"Iya ..." Sahutnya sambil berjalan turun dari tangga luar rumahnya.

Kebetulan memang rumah kami berdekatan, hanya terhalangi dua rumah saja. Aslinya rumah kami sangat berdekatan.

Lantas, kami pun berjalan bersama pergi ke toko untuk membeli beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas kami.

Setelah itu, sepanjang perjalanan sampai kami pulang kembali ke rumah. Kami asyik dengan perbincangan seru kami lagi. Entah apa saja yang kami bicarakan. Pokoknya banyak. Ahaha ...

Seru, hangat, dan penuh persahabatan.

"Mbak, udah jam berapa ya sekarang ?"
Tanyaku.

"Jam 22.00 WIB."

Kami saling bertatapan.

"Haaaahhh .... Udah malem banget. Ahahha ... " Kita malah ketawa bareng-bareng.

"Nggak kerasa ya." Sahut kita bareng-bareng.

Kadang kita perlu jeda, untuk memastikan bahwa hubungan kita akan menghangat kembali bahkan lebih baik.

Kadang kita perlu spasi dalam pertemanan. Untuk menghilangkan penat dan bosan. Hanya perlu beberapa waktu untuk kita menyendiri dan berintrospeksi diri.

Dan di atas itu semua, kita perlu komunikasi yang komunikatif. Untuk membahas segala hal dalam hidup. Kita hidup bersama, dan pastinya selalu membutuhkan orang lain untuk mengatasi masalah kehidupan kita.

Baik itu hanya sekedar untuk teman berbagi cerita atau sebagai keluarga.

#ODOP Batch 3

5 komentar:

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)