Sumber : Dok. Pribadi |
Kedatangan April diiringi rinai hujan
yang deras. Assalamualaikum, April ... J
Terima kasih sudah hadir menjadi salah
satu bulan bahagiaku.
Bulan ini adalah
bulan kelahiran kekasihku. April dan hujan adalah dua hal yang berkaitan
dengannya. Ia senang sekali hujan, berkali waktu ia pernah bercerita bahwa bermain
di bawah rintik hujan adalah hal yang paling menyenangkan baginya.
Hujan di bulan April,
kehadiran rintiknya semakin menambah rindu. Ah, rasanya rinduku tak pernah
habis untuknya. April ... aku malu, berkali sikap dan bicaraku barangkali
mengecewakannya. Sikap dan tingkahku memanglah belum sebaik harapannya. Aku yang
masih saja senang berkelakar, berbicara mengikuti egoku saja, lalu bercanda
tanpa pandai merasa bahwa ada rasa di dada yang barangkali tergores luka.
April, sampaikan
maafku untuknya. Di bulan kelahirannya ini semoga ia semakin bahagia. Aku senang
melihatnya bahagia dan sehat sejahtera. Ia adalah salah satu bahagiaku hidup di
dunia yang fana.
Andai kamu tahu,
April ... berkali juga aku begitu jumawa merasa paling bijaksana dan mengaku
bahwa aku adalah gadis yang cantik juga cerdas. Tanpa maksud untuk
menyombongkan diri, sungguh waktu itu kubilang seperti itu karena hendak
bercanda. Sampaikan maafku untuknya, jika bicaraku menyinggung batinnya.
Sungguh, aku hanyalah
perempuan biasa tidak pandai apalagi cerdik cendekia namun bersamanya aku
berharap aku bisa banyak belajar, tumbuh dan berdaya bersama, semoga ia berkenan menjadi panutan mendidik dan
membimbingku dengan sabar. Dengan ia, aku percaya ketenangan dan kedamaian itu
ada.
Perjalanan waktu,
beberapa tahun lamanya kami saling mengenal. Boleh kuungkap sesuatu?
Bahwa dipertemukan
dengannya adalah kebahagiaan luar biasa. Aku pernah patah merasa tidak dihargai
luar biasa, pernah begitu putus asa hingga merasa apa aku berharga untuk hadir
ke dunia. Namun hadirnya, senyum dan sapanya mengalihkan dunia. Ia berhasil
membuatku kembali percaya bahwa aku adalah perempuan yang juga berhak bahagia
dan diinginkan hadirnya di dunia.
Terima kasih sudah
menerimaku tidak apa adanya, juga apa adanya ...
Terima kasih untuk
senyum yang mewarnai hari-hari bersama ...
Terima kasih kamu
selalu jujur atas sikapku yang tidak elok dikata ...
Terima kasih, mari
menyongsong hari bersama esok hari kan cerah langit-langit kembali berwarna
biru lalu mentari menghangatkan jiwa-jiwa kita.
Jikalah senyumku tak
seelok langit biru yang menenangkan, semoga aku tetap bisa menjadi alasan
untukmu bahagia dan tersenyum.
Pelangi di kala hujan
menanti kehadiran insan yang bahagia.
Aku bersyukur akan
hadirmu, berterima kasih atas kebaikanmu, lantas akan memintamu dengan tegas –jangan
biarkan kita dalam hidup yang biasa.
Mari menyambut April
dan bulan-bulan selanjutnya dengan perasaan bahagia. Hingga tak ada lagi luka,
tak ada lagi nestapa, tak ada lagi buruk sangka, yang ada adalah cerita suka
dan bahagia. Juga sabar dan syukur yang selalu menemani jiwa. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)