09 : 53
Dulu sekali, tepat di waktu itu sllu jd waktu yang dinanti. Dan dengan mendengar deringnya saja, sudah cukup buat bahagia.
Sekarang, entah cerita itu akan tetap berlanjut atau tidak.
Tanpa komunikasi dan keterusterangan. Jujur saja, aku merasa lelah dan ingin menyerah.
But, jangan lupa tersenyum 🙂🙂😊
Apapun itu yang terjadi. ☺️
Disyukuri, Alhamdulillaah ... ☘️🍀
Karena ternyata, bukan aku saja yang terkadang merasa pesimis.
Dinamika naik turun akan sebuah rasa; Kadang semangat kadang optimis namun kadang juga begitu pesimis.
Jauh di dalam lubuk hati, harapan itu masih tersimpan dalam.
Harapan ... Semoga engkau tidak akan pernah mati.
Hingga ia yang bernama keajaiban. Akan mampu mengerahkan semesta, bekerja sama menyatukan harapan-harapan yang terserak di bumi dan alam yang semakin berjauhan.
Selamat, berjarak jauh.
Selamat, semakin menguat.
Atau bahkan semakin ikhlas melepas.
Meski batin akan terluka.
Aku tidak tahu. Aku tidak ingin berharap lagi.
Belajar pasrah, menerima, ikhlas untuk apapun kepahitan yg sudah terjadi.
Melapangkan hati menerima atas apapun takdir kehidupan yang Allah beri.
Apapun itu yang Allah beri. Emosiku harus release ... Menerima, pasrah, dan ikhlas.
Apapun itu yang terjadi, aku sedang belajar menerima dengan penerimaan penuh dan tulus.
Sedang belajar mengobati luka-luka yang takutnya akan menghambat diriku untuk membahagiakanmu kelak.
Aku sedang belajar menjadi perempuan yang bahagia. Demi diri sendiri, untuk keluarga, dan orang yang masih mengharapkanku kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)