Jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama, dan itu kamu.
Merindumu berkali-kali, dan itu setiap waktu.
Aku selalu menemukan cara untuk mencintaimu, bahkan di saat aku lelah dan ingin pergi saja. Aku selalu menemukan celah untuk tetap mengagumi dan merindumu, bahkan di saat kalut dan krisis percaya diriku deras tumbuh.
Dear, terima kasih for everything u've given.
Kita sudah sampai disini. Dan ternyata kita sudah melewati banyak hal beberapa waktu ke belakang.
Terima kasih sudah bersabar menghadapi segala absurdku. Terima kasih sudah bersabar menghadapiku bahkan di saat-saat terburukku.
Rindu dan derai hujan pada balutan jarak dan sekat yang tercipta. Adalah sungguh ujian bagi kita. Dua sejoli yang saling mencinta.
Berlebihan. Ah, tidak. Dan itu realitanya.
Dada kita sesak karena menahan rindu ingin bertemu. Tersekat jarak dan sekat yang belum mengizinkan kita bertemu melepas rindu.
Setiap hal tentangmu dan rindu adalah candu yang seolah sudah mendarah daging dalam tubuhku.
Terima kasih sudah mencintaiku dengan segala kurang dan apa adanya ku. Terima kasih sudah menerima masa dan sisi kelamku.
Aku dan kau ditakdirkan berasal dari keluarga yang berbeda. Namun, untuk segala bijak dan penerimaan tulus darimu itu menakjubkan.
Dear, aku mencintaimu. Tapi aku juga terkadang takut. Aku menyayangimu tapi aku juga terkadang kalut. Aku merindumu tapi aku juga terkadang di dera rasa berkecamuk.
Cinta dan rindu yang sungguh menyesakkan dada kita setiap waktu adalah ujian bagi kita. Terlebih bagi kita, manusia-manusia yang tengah berjuang meraup cahaya ilmu-Nya yang amat luas.
Aku hanya berharap dan semoga, Allah memudahkan setiap niat baik kita untuk mengharap ridha-Nya. Tidak mudah memang untuk sampai ke titik tujuan 'dimana kita akan bersanding berjanji di atas akad suci' menyatukan dua perbedaan menjadi satu.
Tapi, aku selalu berharap dan semoga ... Allah selalu menjaga kita dengan perlindungan terbaik-Nya, menunjukkan jalan terbaik yang penuh ridha serta keberkahan dari-Nya.
Saat ini yang bisa kita lakukan saat ini adalah bersabar. Bersabar saat alam menempa kita menjadi lebih kuat dan dewasa.
Ya, kita telah sampai di masa ini ya, dear. Masa dimana kita disebut bukan lagi sebagai anak-anak atau remaja.
Selamat mendewasa, terima kasih sudah bersama. Semoga bisa segera dipersatukan dalam ikatan yang diridhai. Sampai tua, sampai sama-sama ke syurga.
"Impianku sederhana. Menikmati masa tua bersamamu. Dan kelak berada di syurga di sampingmu."
Miss u so bad, love. 💕
Aku bangett 😢💕
BalasHapus