Jumat, 11 Januari 2019

Bersediakah berjuang bersama, Tuan?

Menikah mungkin tak selalu mudah. Namun, di dalamnya aku menyemai harapan bahwa bersamamu –yang tidak mudah bisa kita lewati dengan indah. Menikah mungkin tak selalu mudah. Namun, mencintaimu di setiap hariku –mampu membuat yakin menepis lemahnya harapan.

Aku yakin, pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi kita. Meski aku tau, jalan yang hendak kita tempuh di depan sana masih panjang dan baru saja permulaan –memantapkan hati untuk melangkah pada ikatan yang lebih dicintai Tuhan dan diakui negara.

Aku, perempuan yang kadang keras kepala. Namun, entah bagaimana bersamamu tenang dan bahagia itu ada tanpa harus mengada-ada, sekedar untuk meluluhkan rasa.

Aku perempuan yang kadang manja, namun entah bagaimana bersamamu aku percaya aku bisa jadi lebih dewasa. Maafkan, di dekatmu aku sungguh bisa jadi sangat manja. Sekedar menumpahkan rasa –rindu tiada tara. Memecahkan endapan rasa terhalang jarak dan nuansa.

Sayaang, hidup mungkin tak selalu mudah. Ia menawarkan berbagai rasa, kadang kecewa kadang putus asa, kadang digjaya, kadang menista, ya dunia memang keras menempa kita. Ia menantang kita bekerja lebih keras, bersabar lebih luas, melantunkan syukur lebih ikhlas. 

Namun, dalam segala keterbatasan dan perjuangan yang tengah kita rasa, aku tak pernah kehilangan bahagia dan percaya. Bahwa di setiap langkahku, Tuhan tak pernah meninggalkanku.

Untuk niat baik yang tengah kita azzamkan. Genggam erat tanganku, Tuan. Aku bukan perempuan yang hanya akan menemanimu kala senang saja. Karena aku percaya dalam setiap pengorbanan dan ketulusan, Tuhan tengah membentangkan cinta kita lebih panjang melebihi rentang usia.

Suka duka, bahagia tertawa. Ada banyak kekurangan dari diri kita. Kita pun saling mengetahui itu. Tapi, terima kasih untuk tetap menerima. Aku pun tak berharap melebihi masa. Kamu dan aku dua insan yang tengah berusaha. Tak kenal lelah melangitkan asa. Semoga bahagia dan ridha-Nya dapat kita raih bersama.

“Jangan pernah ragu memperjuangkan rasa, ada Tuhan Sang Penggenggam jiwa. Ayo, kita melangkah ke jenjang yang lebih diridhai adanya.”



~‘Perempuanmu yang akan terus beranjak tua. Maukah temaniku bersama hingga tak ada lagi usia? Berjuang bersama merajut harapan dan keyakinan akan kasih sayang dari-Nya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dan mari berdiskusi sehat. Terima kasih ... :)